Network
JURNAL SOREANG- Pertempuran hak manajemen SM Entertainment dianggap sebagai perselisihan antara pendiri Lee Soo Man selaku pemegang saham terbesar dan co-CEO perusahaan Lee Sung Soo dan Tak Young Jun.
Beberapa menganggap konflik ini sebagai pemberontakan keponakan terhadap Lee Soo Man, Lee Sung Soo selaku co-CEO yang telah berfokus pada peningkatan struktur operasi SM Entertainment dan mengeluarkan Lee Soo Man dari gambar.
Baca Juga: Ligue 1 Clermont Foot vs Marseille: Berikut Prediksi Skor, Line Up dan Head to Head
SM tak lama ini memberitakan bahwa perusahaan akan menjual 9,05% saham kepada Kakao dengan harga 72,16 USD per saham dengan total 172,3 juta USD.
Selain itu, melalui obligasi konversi, Kakao memperoleh tambahan 1,14 juta saham sehingga akan menjadi pemegang saham terbesar kedua di SM Entertainment setelah Lee Soo Man dengan 18,46% saham SM. Ini berarti ada kesenjangan antara dua pemegang saham terbesar, Lee Soo Man dan Kakao, dipersempit menjadi kurang dari 10%.
Baca Juga: 3 Zodiak Ini Sukses Besar Banjir Rezeki di Pertengahan Februari 2023, Karir Bisnisnya Lancar Jaya!
Minggu lalu, SM mengumumkan era 'SM 3.0' yaitu strategi pertumbuhan masa depan perusahaan. 'SM 1.0' dari tahun 1995 hingga 2010, saat pendiri SM mendirikan perusahaan. 'SM 2.0' saat Lee mengundurkan diri dari manajemen dan menjadi produser melalui perusahaannya, Like Planning.
Dari pengunduran diri Lee Soo Man sebagai produser perusahaan, SM Entertainment mengumumkan 'SM 3.0,' yang fokus pada perluasan kreasi dan produksi IP SM Entertainment ke pasar global sejalan dengan kemajuan bisnis penerbitan musik perusahaan dan sistem multi-label.
Saat Kakao menjadi pemegang saham terbesar kedua usai pengumuman SM 3.0, pasar telah mengevaluasi posisi pemegang saham terbesar SM sebagai pemegang saham terbesar berada dalam bahaya.
