“Kegiatan pertama adalah pergelaran seni Reog Sunda (Dogdog) dan teater berjudul Jugun Ianfu sekaligus peluncuran tempat baru kami pada 25 September 2022 dan mengadakan acara jadi komunitas kami Bandoengmooi yang berdiri sejak 26 September 1996,” jelasnya.
Sementara itu, Sutradara sekaligus Penata Musik pertujukan Teater Siluman Monyet Bodas, Selamet Oki Pratomo menyatakan, kegiatan ini selain melibatkan personel Bandoengmooi juga didukung oleh siswa/I SMKN 10 Bandung yang melakukan Praktek Kerja Lapangan di Bandoengmooi selama 3 bulan.
Baca Juga: Tradisi Khas Betawi, Salah Satunya Seni Teater yang Berbeda Dengan yang Lainnya
“Pertunjukan ini juga merupakan bagian dari resital atau evaluasi akhir siswa/I SMKN 10 Bandung selama pengalaman dan ilmu di luar institusi pendidikan formal,” ungkap Oki.
Menurunya, naskah Siluman Monyet Bodas yang ditulis Hermana HMT ini menceritakan masalah di suatu daerah, para remajanya mulai banyak terlibat pengguna narkoba, dan efek dari penggunaan narkoba menyebabkan terjadinya penyimpangan.
Termasuk melakukan penyimpangan seksual terhadap kaum perempuan oleh remaja laki-laki pemakai narkoba.
Persoalan terus bergulir, selesai kasus narkoba muncul lagi kasus baru. Penduduk dilanda ketakutan dengan kemunculan monyet Bodas (putih) di kampungnya yang dipercaya sebagai penjelmaan siluman atau makhluk gaib, yang hampir setiap malam melakukan penculikan terhadap gadis perawan.
Baca Juga: Mengenal Dasar Proses Produksi Teater untuk Sebuah Pementasan
Namun setelah diselediki ternyata Silumat Monyet Bodas adalah monyet jadi-jadian yang dilakukan oleh 2 orang kepercayaan seorang Kuwu untuk menakut-nakuti warga.
Hal ini agar isu Kuwu yang disinyalir korupsi uang pembangunan di wilayahnya teralihkan dan penduduk desa tidak curiga dan melupakan kasus korupsi.