Network
Ihsan Nurahman juga mengungkapkan hal kendala seperti itu juga sering ia rasakan selama mengajarkan penyandang disabilitas tuli mengaji.
Baca Juga: Anak Di Ramadhan 2021 Ini Pegawai Golongan I Terima Donasi Pendidikan dari DWP Kementerian PANRB
Baca Juga: Link Live Streaming dan Cara Vote LIDA 2021 Konser Top 42 Grup 2 Merah
"Jelas lebih ribet dari pada mengajarkan anak gua sendiri, karena kan, pertama, keterbatasan bahasa," ujar Ihsan Nurahman.
Selain keterbatasan bahasa, Ihsan mengaku sering mendapat halangan dari para orang tua yang anaknya penyandang disabilitas tuli.
Para orang tua menganggap anaknya yang disabilitas tuli tidak perlu bisa mengaji.
"Cuma memang yang lebih ribet ini adalah banyak dari kalangan orang tua sendiri, terutama di daerah ya. Banyak orang yang kayaknya gak perlu deh, cukup yang penting anak gua bisa kerja, dapat duit dan segala macem udah," tuturnya.
Terlepas dari semua halangan tersebut, Ihsan Nurahman menceritakan bagaimana para penyandang disabilitas tuli mengaji tanpa bersuara.
"Kalau ngaji Al Quran ini sebenarnya mereka gak dilafalkan kayak kita, karena fitrahnya mereka itu tidak bersuara kan. Mereka ngajunya tuh semua di dalam hati mereka," jelas Ihsan Nurahman.
Lebih lanjut Ihsan Nurahman mebjelaskan cara para penyandang disabilitas tuli mengaji tidak hanya di dalam hati, tapi menggunakan bahasa isyarat tangan yang menunjukan Makhorijul, atau letak pengucapan huruf Al-Quran.
