JURNAL SOREANG - Komunitas Stand Up Indo Ciamis sukses menggelar lomba Stand Up Comedy volume 2 yang diikuti 10 peserta pada Sabtu 24 September 2022 lalu di Cafe Rumah Buni Ciamis.
Adapun para peserta terdiri dari Yudis, Yusni Falatansyah, Zidan Saputra, Yusuf Saputra, Rayhan Maulana, Nurul Amin, Dani Hamdani, Iqbal Assegaf, Wida Waridah, dan Riki Andhtes.
Ada 4 komika Stand Up Indo Ciamis duduk di kursi Juri yaitu Azmy Rancu, Rizal Geg, Alif Fahmi Nurimani, dan Diki Ikoh.
Mereka bertugas menilai penampilan setiap peserta dan menentukan siapa yang layak jadi juara.
Dimulai pada pukul 19.30 WIB, kurang lebih ada 50 penonton yang hadir demi mendukung peserta jagoannya masing-masing atau sekedar mencari hiburan di tengah penatnya keseharian.
Duet MC Aris Putra dan Aldy Setiaman memandu dibuka dan berjalannya acara hingga selesai.
Sebelum peserta pertama naik, penampilan dibuka oleh komika Stand Up Indo Ciamis bernama Vicky.
Vicky bercerita ihwal keresahannya sebagai minoritas keturunan Tionghoa di Ciamis dan profesinya sebagai satpam toserba.
Kemudian para peserta pun satu persatu tampil di hadapan para juri dan penonton yang hadir.
Sepanjang berjalannya acara, gelak tawa yang dihasilkan para penonton seakan tak ada habisnya.
Mereka mengaku terbahak dengan materi-materi stand up comedy yang dibawakan para peserta dan tentunya komentar para juri yang tak kalah kocak.
Salah satu penonton Agisna Rostiandani (22) mengaku sangat terhibur dan mengungkapkan 2 komika yang paling berkesan baginya.
"Zidan paling berkesan karena lucu aja mukanya dan berbeda dari yang lain gitu, punya keunikan sendiri. Teh Wida Waridah materinya sangat relate karena ibu-ibu banget," tuturnya.
Adapun Zidan Saputra adalah penderita Apraxia, sebuah gangguan saraf yang menyerang sistem motorik.
Zidan belajar berdamai dengan kondisinya itu lewat beragam kisah hidupnya yang ia jadikan materi stand up comedy.
"Tujuan saya ikut kompetisi ini untuk belajar stand up comedy ya utamanya berdamai dengan kondisi diri sendiri eh alhamdulillah dari kekurangan saya ternyata bisa menghibur dan bikin orang ketawa," ungkap pemuda yang bercita-cita masuk Majelis Lucu Indonesia itu.
Di sisi lain ada peserta bernama Wida Waridah, ia adalah satu-satunya peserta wanita dalam kompetisi ini.
Sebagai seorang ibu rumah tangga, Wida menceritakan kesehariannya dalam mengasuh 3 orang anak.
Hal ini sangat relate dengan kehidupan penonton lainnya, Ayi Susi Lisnawati (32).
"Teh Wida Waridah materi stand upnya berhasil mewakili emak-emak seperti saya ini dan relate banget," bebernya.
"Terhibur banget sih apalagi saya kan ibu rumah tangga, berkat acara ini saya bisa melepaskan penat mengurus anak dan pekerjaan gitu ya melupakan aktivitas sehari-hari lah," tambahnya kemudian.
Ayi yang datang jauh-jauh dari Singaparna Kabupaten Tasikmalaya itu pun membeberkan peserta favoritnya pada malam itu yang tak lain adalah suaminya sendiri yakni Yusni Falatansyah.
"Peserta paling berkesan tentunya suami saya karena sudah berani mengungkapkan keresahannya, meskipun urusan rumah tangga itu aib yahh," tandasnya sambil tertawa.
Baca Juga: Stand Up Comedy Tour 'TITTUP' Tama Randy di Ciamis Berlangsung Meriah, Ini Tanggapan Para Penonton
Adapun Yusni Falatansyah (33) menyebut stand up comedy sebagai platform menyampaikan keresahan pribadinya di tempat kerja dan rumah tangga.
"Saya seneng banget bisa ikut kompetisi ini semuanya bisa tersalurkan, semoga stand up indo ciamis sering-sering mengadakannya dan penonton semakin banyak," jelas staff di salah satu universitas di Ciamis itu.
Rangkaian kompetisi pun selesai dan ditutup dengan penampilan komika stand up ciamis, Arief Al-Garuty yang menuturkan rutinitasnya sebagai tukang cukur.
MC Aris Putra dan Aldy Setiaman memanggil 3 peserta yang meraih nilai tertinggi untuk maju ke depan yaitu Wida Waridah, Yusni Falatansyah, dan Rayhan Maulana.
Azmy Rancu, Rizal Geg, Alif Fahmi Nurimani, dan Diki Ikoh sebagai juri pun memutuskan Rayhan Maulana sebagai juaranya.
Pasalnya pemuda pengangguran itu meraih nilai tertinggi dan titik tawa terbanyak. Namun Rayhan tak menyangka dirinya bisa juara.
"Saya gak nyangka bisa juara, openmic juga baru beberapa kali tapi berkat didikan senior di komunitas stand up indo ciamis saya bisa banyak belajar," ungkapnya.
Rayhan pun membongkar tujuan utamanya ikut kompetisi tidak lain adalah hadiahnya yang berupa uang.
"Lumayan buat ongkos saya yang mau pergi ke Karawang dan nyari kerja, soalnya saya pengangguran," bebernya,
Seorang penonton, Taufik Zulhusni Gunawan (26) terkesan dengan penampilam Rayhan.
"Dia membawakan keresahan pribadi natural, jujur, dan gak dibuat-buat pembawaannya," ujarnya.
Di sisi lain, Yusni Falatansyah yang banyak dijagokan penonton untuk jadi juara harus rela nilainya dikurangi lantaran melebih natas waktu yang ditentukan.
Hal ini disampaikan salah satu juri, Alif Fahmi Nurimani (22) ia menyebut Yusni sebagai komika yang paling berkesan.
"Materi Kang Yusni yang paling berkesan itu ketika ia mengaku sebagai korban pinjol dan ditutup dengan pinjol-pinjol apa yang ada di ciamis ? Pinjolu (Panjalu)," jelas Alif
"Penampilan Kang Yusni sangat lucu dan ditutup dengan luar biasa, sayangnya dia over waktu 19 detik. Dalam kompetisi stand up comedy itu lucu saja tidak cukup tapi harus disiplin juga," bebernya.
Alif pun berharap kedepannya para peserta kompetisi tetap meramaikan khazanah perkomedian di Ciamis.
"Bagusnya sih ikut gabung dengan komunitas stand up indo ciamis dan bisa bersama-sama memajukan daerah sendiri," tandasnya.
Senada dengan Alif, Ketua panitia kompetisi stand up comedy volume 2, Andi Beng (26) pun menyampaikan harapannya.
"Semoga dari acara ini kedepannya akan terlahir komika-komika baru di Ciamis dan bisa melebarkan komunitas kami hingga dikenal di daerahnya sendiri sampai maksimal se Jawa Barat," tuturnya.
Ditanya siapa peserta paling berkesan pada malam itu, Andi juga menyebut nama Yusni.
"Kang Yusni membahas banyak hal termasuk kegiatannya sebagai staff kampus dan teknik-teknik stand upnya pun disisipkan," ujarnya.
"Saya gak nyangka padahal dia masih baru," pungkasnya. ***