Sisi Lain dari Matt Honger, Pencipta Lagu Viral Hiji Sareng Hiji dan Cio Cio Wer

3 Februari 2021, 20:38 WIB
Ketua Kelompok Group Band Matt Honger (MH) Generation, Mamat Ruhimat saat tampil di sebuah acara di Kota Bandung, beberapa waktu lalu./Yusup/Jurnal Soreang/MH Generation /

JURNAL SOREANG-Matt Honger adalah seorang musisi senior yang lahir di Karasak, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, 60 tahun yang lalu.

Mempunyai nama asli Mamat Ruhimat, ia dikenal mempunyai kepribadian yang ramah, kocak, dan pandai bergaul, sehingga dapat dengan mudah masuk ke berbagai kalangan, mulai dari pedagang asongan sampai pejabat.

Baca Juga: LIVE STREAMING dan Prediksi Liga Inggris, Leeds United vs Everton, Kamis 4 Februari 2021

Ia menilai, mungkin karena lagu yang dibawakannya akrab di telinga banyak kalangan, oleh karena itu orang-orang jadi mengenalnya.

"Lagu-lagu itu juga saya kembangkan dengan lirik yang berganti-ganti sesuai situasi dan kondisi dimana saya tampil,” kata Matt Honger kepada Jurnal Soreang saat ditemui di Soreang, Kabupaten Bandung, pada Rabu 3 Februari 2021.

Di antara sekian banyak lagu yang telah ia bawakan, ‘Hiji Sareng Hiji’ dan ‘Cio Cio Wer' adalah lagu yang tengah digandrungi saat ini dan menjadi viral. Banyak Youtuber yang meng-cover kedua lagu itu menurut versinya masing-masing.

Baca Juga: Bina Kesadaran Bela Negara, Ini yang Dilakukan Senkom Mitra Polri dan Ditjen Pothan Kemenhan RI

Hal tersebut dapat dimaklumi. Sebab, selain liriknya yang bisa dibilang kocak, lagu ‘Hiji Sareng Hiji’ dan ‘Cio Cio Wer' juga mengandung kritik sosial.

Matt Honger mengenang, lagu ini dulu sering dinyanyikan bersama almarhum Harry Roesli dengan grupnya KOS (Kelompok Orang Stress).

Ia bertemu Harry Roesli pada masa Orde Baru ketika era perjuangan reformasi 1997-1998. "Kami bersama-sama di Unpad membawakan lagu-lagu tersebut sebagai bentuk protes terhadap pemerintah," tuturnya.

Baca Juga: Luar Biasa! Terbukti Berprestasi, Polresta Bandung Boyong Dua Trophy dari Polda Jabar

Ia kemudian bergabung dengan Depot Kreasi Seni Bandung (DKSB) dan menjadi pengamen jalanan selama 30 tahun.

Bis Antar Kota di Terminal Leuwi Panjang menjadi tempat mengamennya. Sejak itulah kepekaan Matt Honger terhadap penderitaan rakyat mulai terpupuk.

"Saya juga dekat dengan anak-anak BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) di Bandung yang membuat lirik-lirik di lagu saya semakin peka dan kritis terhadap kondisi sosial dan politik di masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Imbau Warga Gunakan Masker dengan Baik dan Benar, Kapolsek Pameungpeuk: Disiplin Prokes Kunci Lawan Covid-19

Semenjak Harry Roesli tutup usia pada tahun 2004, Matt Honger, yang merupakan lulusan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung ini, akhirnya memilih bersolo karir dan membawakan lagu-lagunya sendirian di atas panggung.

"Selain diundang untuk tampil di kampus-kampus sekitaran Kota Bandung, saya juga sering diundang di berbagai event. Pernah juga saya mendapat beberapa panggilan manggung di luar negeri seperti di Singapura, Malaysia dan Taiwan," ujarnya.

Disinggung mengenai lagu ‘Hiji Sareng Hiji’ dan ‘Cio Cio Wer' yang tengah banyak di-cover oleh generasi muda dan viral di Youtube dengan view mencapai ratusan ribu, Matt Honger merasa bangga.

Baca Juga: Arab Saudi Lockdown, Ratusan Jemaah Umrah Tertahan di Arab Saudi, Belum Ada Kepastian Penerbangan ke Indonesia

Ia, yang kini tinggal di Perum Cidura Regency, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung itu, mengatakan walaupun lagu-lagunya dijiplak tanpa izin dan dimanfaatkan untuk mendapatkan view, akan tetapi dirinya ikhlas.

"Saya mah bangga dan ikhlas untuk jalan ke surga karena saya ini seniman sosial, orang lain yang sok dan saya yang sial," guraunya.

Untuk saat ini, tutur Matt Honger, fokusnya adalah terus berkarya dengan jalan membentuk grup MH Generation sebagai kaderisasi bagi generasi musisi penerusnya.

Matt Honger menambahkan, salah satu hasilnya adalah band Surawung Ska. Grup musik yang beranggotakan putra-putrinya sendiri itu telah berprestasi di tingkat internasional.

Baca Juga: Mantap, Warga Kabupaten Bandung Paling Patuh Jaga Jarak, Gubernur Ridwan Kamil: Pertahankan Prestasi

"Setelah lolos audisi di Lembang pada tahun 2016, Surawung Ska bisa mencatat sejarah band di Indonesia dengan tembus di ajang festival band dua negara, yakni Indonesia dan Singapura," ungkapnya.

Putrinya yang bernama Naumi Kirana juga telah memulai debutnya sebagai penyanyi solo dengan meluncurkan dua single. "Judul lagu itu Ampuni Aku dan Prahara (Pandemi Covid-19). Videonya bisa langsung anda saksikan di laman Youtube," pungkasnya. ***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler