Network
JURNAL SOREANG - Orang tua sejatinya adalah guru pertama bagi anak, karena ada banyak hal yang akan dipelajari anak melalui orang tuanya, mulai dari ia lahir hingga tumbuh dewasa.
Sehingga sebagai orang tua, kita perlu berhati-hati dalam bersikap dan memberi teladan bagi anak, termasuk di dalam hal kejujuran.
Sadar ataupun tidak, sebagian orang tua dalam kondisi terdesak mungkin pernah membohongi anak yang dampaknya mungkin belum terasa.
Baca Juga: Simak! Lahir Saat Pandemi, Anak Jadi Takut Bertemu Orang Baru, Berikut Tips dan Solusinya
Namun ternyata jika terlalu sering dilakukan, berbohong akan membawa efek buruk bagi perilaku anak di kemudian hari.
Tentu saja orang tua harus tahu apa kerugiannya jika melakukan perilaku buruk, salah satunya berbohong.
Lalu apa saja dampak negatif jika orang tua sering berbohong di hadapan si kecil? Mari simak penjelasannya.
Baca Juga: Anime Naruto: Sejak Kecil, Gaara Sudah Kehilangan Arti Cinta Dalam Dirinya, Ternyata Ini Penyebabnya
1.Anak akan mencontoh orang tuanya
Anak-anak adalah peniru yang ulung, saat mereka belum paham akan konsep kebohongan yang merupakan hal buruk, secara tidak sengaja orang tua akan mengajarkannya.
Mereka bisa mencontoh kebohongan yang dilakukan oleh orang tua, karena belum paham baik dan buruknya.
Sehingga menjadikan mereka tidak merasa berdosa dan menganggap perilakunya adalah hal yang wajar karena ayah bundanya juga melakukan hal buruk tersebut.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Si Kecil Batuk Pilek, Bunda, Yuk Sajikan di Rumah!
Jadi sebaiknya hindari bersikap berbohong pada anak meskipun dalam kondisi yang terdesak.
2.Menjadikan bohong sebagai jalan keluar
Saat orang tua terbiasa berbohong untuk menyelesaikan pembicaraan dengan anak, maka anak pun akan mempelajari hal tersebut.
Mereka akan beranggapan bahwa berbohong bisa menjadi jalan keluar yang aman jika tidak membahas tentang kejujuran.
Baca Juga: Sama-Sama Merasakan Masa Sulit! Begini Nasib Gaara dan Naruto Sekarang
Sehingga kita seharus menghindari hal tersebut, dan ajarkan pada si kecil untuk belajar jujur dan menerima kenyataan yang dihadapinya.
3.Menciptakan ketakutan yang tidak berdasar
Dalam kondisi terdesak mungkin kita seringkali akan mengeluarkan ancaman pada anak, yang secara tidak sadar mengandung kebohongan.
Sebagai contoh, beberapa orang tua sering mengatakan, “Kalau nggak mau masuk rumah nanti diculik orang jahat, lho!” atau “Kalau nggak mau makan nanti kamu disuntik Pak dokter, lho!,”.
Nah, dengan sering mendengar kalimat ancaman tersebut, anak akan merasa takut, dengan ketakutan yang tak berdasar.
Jadi sebaiknya hentikan kebiasaan yang tidak baik itu ya!
4.Anak menjadi tidak percaya dengan orang tuanya
Dampak negatif lainnya apabila orang tua sering berbohong pada si kecil adalah krisis kepercayaan anak pada orang tuanya.
Baca Juga: Kekuatan Yang Tidak Diinginkan, Membuat Gaara Tumbuh Jadi Pribadi Pendendam Sepanjang Hidupnya
Padahal seharusnya orang tua merupakan orang yang paling dipercaya dan membuat si kecil merasa aman.
Namun karena terlalu sering berbohong, anak jadi tidak dapat lagi membedakan mana perkataan yang jujur dan yang tidak.
Sehingga akhirnya si kecil menjadi tidak percaya dengan apa yang dikatakan dan diucapkan oleh orang tuanya.
Baca Juga: Bidik Tenaga Kerja Lokal, UKM BSL Berharap Kebermanfaatan bagi Masyarakat Kabupaten Bandung
Jadi meskipun niatnya bercanda, orang tua sebaiknya menghindari kebiasaan berbohong dan selalu berusaha untuk berkata jujur.
Jangan sampai perkataan kita yang sebenarnya sudah jujur tertutupi karena kebohongan yang sering dilakukan orang tua pada si kecil sebelumnya.
Nah itu dia beberapa dampak negatif jika orang tua sering berbohong pada anak. Semoga dapat menjadi pelajaran untuk menjadi orang tua yang lebih baik.***
