Network
JURNAL SOREANG - Dalam kehidupan rumah tangga suami istri pasang surut berbagai hal, termasuk hubungan intim, adalah hal yang harus dihadapi.
Pada beberapa pasangan, ketika suami mengalami disfungsi ereksi dalam hubungan intim, beberapa cenderung menghindardari mengatasi, karena tidak menganggap sebagai gangguan melainkan ketidakmampuan.
Hal ini tentu bisa menjadi gangguan tak hanya dalam hubungan intim, namun juga kehidupan rumah tangga, bahkan pada pribadi istri.
Disebutkan para ahli mengungkap fakta tentang tingginya prevalensi penyakit gaya hidup ini dan bagaimana wanita dapat memainkan peran penting dalam memastikan bahwa pasangan mereka mendapatkan perawatan yang tepat waktu dan tepat untuk disfungsi ereksi.
Langkah pertama adalah melakukan percakapan terbuka dengan suami dan mencari nasihat medis.
Terkadang, suami yang menderita disfungsi ereksi cenderung menghindar dari menerima kondisi tersebut dan mulai menghindari keintiman sepenuhnya yang dapat menyebabkan frustrasi.
Baca Juga: Cara Mudah Agar Hubungan Intim Pasutri Tahan Lama, Begini Menurut Dokter
Hal ini sangat disayangkan karena disfungsi ereksi adalah sesuatu yang bisa diobati.
Sangat penting bagi istri untuk mengetahui bahwa disfungsi ereksi tidak terjadi karena suami tidak tertarik atau tidak mampu berhubungan intim, tetapi ada alasan medis seperti diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung iskemik (IHD), dan depresi yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Karenanya istri harus berbicara dengan suami tentang gejala dan pilihan pengobatan dan fokus pada pengelolaan kondisi ini bersama-sama.
Hal-hal yang harus diketahui istri tentang disfungsi ereksi suami.
1. Alasan kesehatan dibalik DE
Ereksi adalah kombinasi dari gairah fisik dan mental dan dipengaruhi oleh banyak variabel, termasuk kesehatan fisik.
Masalah kardiovaskular dapat menyebabkan disfungsi di lapisan dalam pembuluh darah ke alat kelamin, misalnya.
Oleh karena itu, tekanan darah tinggi dan diabetes dapat mengganggu aliran darah ke Mr P.
Perubahan dalam sistem endokrin, seperti mengurangi produksi testosteron karena usia, genetika, atau obesitas, juga dapat memainkan peran.
2. Lebih umum daripada yang diasumsikan
Dikutip dari Healtshots, sekitar 30% pria di bawah usia 40 tahun dan 20% di seluruh kelompok usia mengalami kesulitan dalam mendapatkan /mempertahankan ereksi.
Baca Juga: Cara Mudah Kerja Jadi TKI di Luar Negeri, Begini Caranya Menurut TKI Berpengalaman
Ketika suami mengabaikan mendiskusikannya dengan istri mereka, kondisinya tetap tidak terdiagnosis yang mengarah ke banyak masalah kesehatan psikologis dan fisik lainnya.
3. Dapat diobati
Dalam kebanyakan kasus, pengobatan sudah tersedia dan berhasil. Ini dapat diobati dengan obat-obatan atau dengan prostesis penis, dan pengobatan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisinya.
4. Dapatkan informasi
Mengetahui penyebab disfungsi ereksi dan pilihan perawatan yang tersedia akan membawa suami istri untuk memilih sesuatu yang paling cocok untuk Anda berdua.
Istri harus menjadi bagian dari janji temu dokter, mengajukan pertanyaan dan mengambil peran aktif dalam proses perawatan.
5. Mengetahui Anda tidak sendiri
Istri mungkin merasa bahwa mereka adalah bagian dari masalah dan mengambilnya secara pribadi. Ini jarang terjadi.
Dalam kebanyakan kasus, ada alasan fisik atau emosional untuk disfungsi ereksi yang tidak ada hubungannya dengan Anda.
Baca Juga: Ternyata! Pria Paling Menyukai Bentuk Dari Payudara Wanita yang Ini, Begini Kata Sains
Disfungsi ereksi adalah masalah seksual yang mempengaruhi kedua pasangan dalam suatu hubungan, dan cara terbaik untuk mengelola dan mengatasinya adalah dengan bekerja untuk menemukan solusi bersama.
Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah dasar untuk hubungan intim yang lebih baik dan sehat.***
