Network
JURNAL SOREANG - Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa ejakulasi hanya sesuatu yang berhubungan dengan kepuasan setelah hubungan intim.
Namun menurut penelitian bahwa ejakulasi juga bermanfaat dalam menjaga kesehatan alat reproduksi dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Hal tersebut dipercaya karena ketika ejakulasi tubuh akan menghasilkan hormon kortisol yang membantu menjaga imunitas.
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Kuda, Kambing, Monyet Hari Ini, Ingatkan Diri untuk Menjauhkan Pikiran Negatif
Para peneliti di Universitas Harvard menemukan bahwa pria yang berejakulasi setidaknya 21 kali dalam sebulan dapat melihat peluang mereka terkena kanker prostat berkurang.
Diterbitkan di European Urology pada tahun 2016, para penelitian ini mengamati 31.925 pria yang kemudian mengisi tiga kuesioner tentang frekuensi ejakulasi antara tahun 1992 dan 2010.
Hasil dari penelitian tersebut menemukan bahwa adanya penurunan yang signifikan secara statistik dalam tingkat kanker prostat di antara pria yang sering ejakulasi.
Baca Juga: Indra Kenz Muncul di Sosmed Ngaku Menyesal Bikin Konten Sombong, Netizen: Kalau Nipunya Gak Nyesel?!
Menurut penulis penelitian, “Kami mengevaluasi apakah frekuensi ejakulasi sepanjang masa dewasa terkait dengan risiko kanker prostat dalam sebuah penelitian besar yang berbasis di Amerika.
Penelitian tersebut menemukan bahwa pria yang melaporkan frekuensi ejakulasi lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi ejakulasi yang lebih rendah di masa dewasa akan lebih kecil kemungkinannya untuk terkena kanker prostat.
Temuan ini memberikan bukti tambahan tentang peran menguntungkan dari ejakulasi yang lebih sering sepanjang masa dewasa dapat mengurangi resiko terkena kanker prostat.
Pada awal tahun 2003, peneliti Australia melakukan penelitian kepada lebih dari 1.000 pria dengan kanker prostat dan 1.250 pria tanpa kanker prostat mengenai kebiasaan seksual yang mereka lakukan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa mereka yang paling banyak berejakulasi antara usia 20 dan 50 tahun, ternyata kecil kemungkinannya terkena kanker prostat.
Graham Giles dari Cancer Council Victoria di Melbourne, yang juga memimpin tim peneliti, mengatakan “Ini adalah hipotesis stagnasi prostat. Semakin banyak Anda menyiram saluran, semakin sedikit yang berkeliaran dan merusak sel-sel yang melapisinya.”
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Kelinci, Naga, Ular Hari Ini, Tunda Membuat Keputusan Besar
Kanker prostat adalah kanker paling umum kedua yang didiagnosis pada pria di Australia dan penyebab kematian.
Dewan Kanker memperkirakan bahwa 18.110 kasus baru kanker prostat akan didiagnosis di Australia pada tahun 2021.
Satu dari enam pria didiagnosis menderita kanker prostat pada usia 85 tahun, penyakit ini lebih sering terjadi pada pria yang lebih tua dengan lebih dari 63 persen kasus didiagnosis pada pria di atas usia 65.***
