JURNAL SOREANG – Penelitian menjelaskan bahwa usia untuk pertumbuhan ukuran Mr P atau organ intim adalah sekitar usia 21 tahun.
Tetapi saat mendekati usia paruh baya, tubuh dapat beradaptasi dengan perubahan baru termasuk ukuran Mr P atau organ intim tergantung pada seberapa baik merawatnya di tahun-tahun sebelumnya.
Sementara itu ukuran Mr P atau organ intim juga dipengaruhi oleh hormon testosteron, yang juga berperan dalam hubungan intim.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Roger Stanworth dan T Hugh Jones, sekitar 20 persen pria berusia 60 tahun ke atas memiliki kadar testosteron di bawah kisaran normal.
Angka itu meningkat menjadi 50 persen pria berusia 80 tahun ke atas.
Penurunan produksi hormon testosteron dapat menyebabkan penyusutan Mr P dan ini biasanya merupakan konsekuensi dari penuaan.
Mungkin beberapa suami sempat atau bahkan secara permanen mengalami penyusutan ukuran Mr P atau organ intim hal ini secara ilmiah bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Dirangkum JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari prestigemensmedical.com pada Senin, 29 Agustus 2022, seiring bertambahnya usia suami, tubuh mereka akan berubah termasuk Mr P atau organ intim.
Namun pada kenyataanya ada berbagai alasan ilmiah yang menyebabkan penyusutan ukuran Mr P atau organ intim.
4 alasan ilmiah penyusutan pada ukuran Mr P atau organ intim pria
1. Pengurangan aliran darah
Pembuluh darah mungkin menjadi kurang elastis seiring waktu. Plak juga dapat menumpuk di arteri (disebut arteriosklerosis), membatasi aliran darah.
Hal ini bisa menjadi alasan ilmiah mengapa ukuran Mr P mengalami penyusutan.
2. Penurunan kadar testosterone
Hormon ini bertanggung jawab atas nafsu seksual dan kondisi Mr P.
Sehingga, penting bagi para suami untuk menjaga hormon testosteron dengan cara gaya hidup sehat termasuk olahraga dan menghindari stress.
3. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah berkontribusi pada penurunan aliran darah dalam tubuh, mempengaruhi ukuran Mr P atau organ intim.
4. Berat badan berlebihan
Diet menurunkan berat badan bukan hanya berpengaruh pada penampilan dan kesehatan tubuh, melainkan juga berpengaruh pada ukuran Mr P.
Selain penurunan kadar testosteron, pria berusia lanjut mungkin juga harus beradaptasi dengan tubuh mereka saat melakukan hubungan intim.
Sebagai informasi, disfungsi ereksi menjadi penyakit umum yang meningkat yang dapat mempengaruhi populasi yang lebih tua, dengan sebuah penelitian menyebutkan bahwa pada tahun 2025, sekitar 322 juta populasi dunia akan menderita penyakit ini.
Selain disfungsi ereksi, perkembangan lain mungkin muncul dan mempengaruhi fungsi seksual sebagai berikut:
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Kuda, Kambing, Monyet Hari Ini, Cobalah Untuk Sabar, Ulet dan Gigih
1. Ereksi kurang kencang
2. Sensitivitas berkurang
3. Waktu yang lebih sulit untuk terangsang
4. Pembesaran prostat, mengurangi volume air mani
Selain itu, beberapa pria mungkin mengalami gejala penyakit Peyronie selama tahun-tahun mereka yang lebih tua. Lebih dari 1 dari 100 pria memiliki penyakit Peyronie.
Penyakit ini adalah suatu kondisi di mana terjadi penumpukan jaringan parut di sekitar Mr P atau organ intim sehingga menyebabkan ereksi melengkung.
Membiarkan pembentukan jaringan parut ini tidak diobati dapat menyebabkan Mr P atau organ intimkehilangan ketebalan dan kekuatannya, sehingga semakin sulit untuk melakukan hubungan intim.
Sehingga, seperti organ tubuh lainnya Mr P atau organ intim dapat berubah seiring bertambahnya usia pada pria, meskipun demikian olahraga dan gaya hidup sehat bisa membantu mengurangi risiko yang berpotensi dihadapi saat usia lanjut terkait Mr P dan prostat.***