JURNAL SOREANG - Aktivitas bercinta sering kali dianggap sebagai cara terbaik untuk mendapatkan rasa bahagia, karena memang menurut penelitian otak kita melepaskan hormon endorfin pada saat melakukan hubungan intim.
Hormon endorfin adalah zat kimia yang diproduksi secara alami oleh sistem saraf untuk meredakan rasa nyeri dan stres dalam tubuh, atau dikenal juga sebagai salah satu istilah hormon bahagia yang membuat ini menjadi sangat identik dengan aktivitas bercinta.
Selain itu, hormon bahagia yang bereaksi dari aktivitas bercinta memang bisa memicu perasaan baik, membentuk mental yang sehat, memberi emosi positif, serta berdampak kesehatan bagi tubuh.
Namun faktanya, untuk meningkatkan hormon bahagia tersebut tak melulu hanya berasal dari aktivitas bercinta.
Dilansir dari situs The Marion Gluck Clinic, berikut adalah 12 tips meningkatkan hormon bahagia agar bekerja di dalam tubuh untuk menghasilkan emosi positif.
1. Olahraga
Kebanyakan orang akrab dengan fakta bahwa olahraga melepaskan endorfin. Segala bentuk gerakan yang meningkatkan detak jantung Anda akan memicu perasaan positif, dan latihan yang meningkatkan denyut nadi dapat menyebabkan euforia yang dipicu oleh olahraga.
Baca Juga: GRATIS! Momen Semarak Hari Kemerdekaan RI Ke 77, Berikut Link Twibbon dan Siapkan Foto Kerenmu
Endorfin juga akan berinteraksi dengan reseptor rasa sakit di otak Anda sehingga benar-benar mengurangi persepsi Anda tentang rasa sakit.
Tidak merasa positif saat berolahraga sendirian? Ada alasan untuk itu. Telah terbukti bahwa latihan kelompok melepaskan lebih banyak endorfin daripada olahraga sendirian.
2. Makanan Tertentu
Dalam hal hormon Anda, makanan yang Anda konsumsi juga memainkan peran penting. Cokelat hitam (yang mengandung padatan kakao tinggi) dalam jumlah kecil dapat membuat Anda merasa lebih bahagia karena mengandung neuromodulator phenylethylamine.
Satu studi oleh University College London menemukan bahwa dalam sebuah penelitian terhadap 13.626 peserta, mereka yang melaporkan makan cokelat hitam kapan saja selama dua periode 24 jam, 70% lebih kecil kemungkinannya untuk melaporkan gejala depresi yang relevan secara klinis dibandingkan mereka yang tidak.
Makanan peningkat suasana hati lainnya termasuk ikan berminyak karena asam lemak omega 3-nya; kopi (dalam jumlah sedang); makanan yang mengandung triptofan seperti unggas tertentu, telur, susu, kacang-kacangan dan biji-bijian; dan cabai, yang mengandung capsaicin (walaupun capsaicin menyebabkan sensasi terbakar saat dioleskan ke kulit, namun memiliki sifat penghilang rasa sakit saat dikonsumsi).
3. Aktivitas Bercinta
Endorfin, oksitosin, dan dopamin semuanya dilepaskan selama aktivitas hubungan intim. Oksitosin biasa disebut hormon pelukan, sedangkan dopamin adalah hormon perasaan baik. Ini datang bersama-sama untuk menciptakan perasaan relaksasi dan kepuasan bercinta.
4. Pijat
Pijat atau sentuhan yang menenangkan dalam bentuk apa pun dapat mendorong pelepasan endorfin dan merangsang produksi oksitosin baik pada orang yang dipijat maupun pemijat.
Ini adalah cara yang sama untuk terapi penyembuhan lainnya (seperti akupunktur, chiropractic dan hidroterapi) karena mereka merilekskan tubuh dan nyeri sedang.
5. Meditasi
Meditasi memiliki banyak manfaat termasuk menenangkan dan memfokuskan pikiran. Latihan ini juga sangat bermanfaat dalam hal pelepasan hormon dan neurotransmiter, memicu pelepasan endorfin serta dopamin, serotonin, dan melatonin.
Baca Juga: Bahaya! Selain Bikin Perut Buncit, Makanan Manis Juga Menurunkan Performa Hubungan Intim
Menurut The Mental Health Foundation, '26% orang dewasa Inggris mengatakan bahwa mereka berlatih meditasi, meskipun hanya di bawah setengah (12%) dari mereka yang jarang melakukannya' – jadi, banyak dari kita dapat melakukannya dengan lebih sering bermeditasi!
6. Tertawa
Tertawa mengurangi stres, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan umumnya mengangkat semangat Anda.
Ini sangat efektif sehingga terapi tawa telah ditetapkan sebagai terapi perilaku kognitif untuk mengobati stres dan depresi pasien.
7. Berlatih Syukur
Rasa syukur mengaktifkan sistem penghargaan otak yang melepaskan zat kimia yang membuat Anda merasa baik. Beberapa orang membuat jurnal rasa syukur setiap hari dan menuliskan hal-hal yang mereka syukuri; yang lain terlibat dalam 'latihan tiga berkah', setiap malam berfokus pada tiga hal yang patut disyukuri.
8. Mencium Minyak Aroma Terapi
Sistem penciuman (yang merupakan sistem sensorik dalam tubuh yang digunakan untuk penciuman) memicu otak untuk melepaskan serotonin dan dopamin sebagai respons terhadap aroma minyak esensial, seperti bergamot, lavender, dan lemon.
Inilah sebabnya mengapa aromaterapi sangat populer bagi mereka yang mengalami stres, kecemasan, depresi, dan gangguan mood lainnya.
Baca Juga: Inilah Pola Diet yang Bisa Berpengaruh ke Urusan Hubungan Intim, Seperti Apa? Simak Ulasannya
9. Pencapaian Tujuan
Setelah mencapai tujuan - bahkan yang kecil - sistem penghargaan otak mengaktifkan dan melepaskan dopamin. Ini tidak hanya memberi tubuh sedikit dorongan bahan kimia yang membuat kita merasa baik, tetapi juga memotivasi kita untuk mencapai lebih banyak tujuan.
10. Mengingat Kenangan Bahagia
Ada interaksi di otak antara suasana hati dan ingatan; bila dikombinasikan dengan bagian otak yang berhubungan dengan perhatian, dapat memicu produksi serotonin.
Ini bisa terjadi ketika memikirkan kenangan yang jelas dan bahagia, atau mungkin melihat foto-foto liburan keluarga atau hari pernikahan yang menyenangkan.
11. Mendengarkan Musik
Baik mendengarkan musik maupun bernyanyi dapat melepaskan oksitosin. Penyanyi jazz, ketika berimprovisasi, telah terbukti melepaskan tingkat oksitosin yang lebih tinggi karena interaksi dengan band mereka.
Sementara itu, penelitian lain menunjukkan bahwa pasien yang pulih dari operasi jantung terbuka membuat pemulihan lebih cepat setelah secara teratur mendengarkan musik santai, karena pengurangan tingkat rasa sakit, stres dan kecemasan yang disebabkan oleh peningkatan oksitosin.
12. Menikmati Suasana Alam atau Hutan
Shinrin yoku, atau pemandian hutan, berasal dari Jepang pada 1980-an setelah periode urbanisasi massal. Kegiatan ini mendorong orang untuk berhubungan dengan alam, pergi ke hutan untuk menikmati suasana dan melatih kesadaran.
Sedikitnya lima menit per hari dihabiskan di luar dapat meningkatkan motivasi dan kesejahteraan. Secara khusus, mereka yang mengalami gangguan afektif musiman (SAD) mengalami peningkatan kadar serotonin saat terkena cahaya alami yang terang.
***