Baca Juga: Juventus Siap Salip Manchester United Untuk Dapatkan Pemain ini, Siapa?
Namun uniknya, di sisi lain hormon testosteron yang umumnya berjumlah sedikit pada tubuh perempuan justru mengalami lonjakkan yang cukup untuk menghidupkan keinginan bercinta dalam diri mereka.
Hormon testosteron sendiri merupakan hormon pembangkit libido yang terdapat pada tubuh perempuan maupun laki-laki.
3. Terpengaruh Asumsi Kalau Bercinta akan Menyembuhkan Sakit PMS
Sebagian perempuan menganggap jika bercinta dapat meredakan rasa sakit PMS, semisal kram perut.
Disebabkan karena hubungan intim memberikan rasa nyaman, bayang-bayang tersebut kemudian mendorong tingginya gairah bercinta saat menstruasi
4. Adanya Pengaruh Psikologis
Hal lain yang mempengaruhi munculnya gairah hubungan intim saat menstuasi adalah fakta bahwa bercinta saat peridoe ini tidak akan menghasilkan pembuahan.
Atas dasar pemikiran itulah para peremupuan jadi merasa lebih santau dan ingin bercinta, padahal kemungkinan hamil tetap ada meski tingkat keberhasilannya sangat rendah.