Sedikit 'Berisik' Saat Melakukan Hubungan Intim Ternyata Adalah Sesuatu yang Bagus, Begini Penjelasan Ahli

- 30 Juli 2022, 17:49 WIB
Ilustrasi seorang istri saat melakukan hubungan intim
Ilustrasi seorang istri saat melakukan hubungan intim /The Guardian

JURNAL SOREANG - Salah satu luapan ekspresi saat mencapai puncak kenikmatan saat melakukan hubungan intim adalah melalui erangan suara.

Melenguh adalah sesuatu yang datang secara alami ketika seseorang berada di puncak kenikmatan dalam hubungan intim.

Bahkan baru-baru ini, sebuah penelitian dilakukan oleh para ahli di New York University tentang kaitan antara suara desahan pada saat pasangan suami istri sedang melakukan hubungan intim.

Baca Juga: Merinding, Ini 3 Akibat Jika Istri Menolak Ajakan Suami Berhubungan Intim Tanpa Sebab

Dr Zhana Vrangalova, seorang profesor seksualitas manusia di NYU, mengatakan bahwa erangan merupakan komponen penting untuk mencapai klimaks saat hubungan intim.

Dr Zhana mengatakan, pasangan yang sama-sama mendesah di ranjang pada saat bercinta adalah tanda bahwa keduanya sama-sama bahagia.

“Berisik saat berhubungan intin tandanya pasangan bahagia. Bahkan bisa membimbing wanita untuk orgasme,” tutur Dr Zhana.

Baca Juga: 5 Penyakit yang Akan Datang Jika Hubungan Intim Berganti-ganti Pasangan, Jangan Pernah Dicoba, Sangat Rugi

Dr Zhana menambahkan, suara desahan dapat membantu orang merasa lebih percaya diri dan puas di tempat tidur dan akan merasa lebih intim.

Tidak cuma itu, Dr Aaron Ben-Zeev menulis dalam Psychology Today tentang manfaat utama dari berisik saat bercinta. Artinya pasangan tidak acuh dan senang mendapatkan rangsangan-rangsangan yang berbeda.

Pada dasarnya, bagi pihak istri ada beberapa cara untuk mendapatkan puncak kenikmatan pada hubungan intim.

Baca Juga: AFF Respon Surat Protes PSSI Terkait Laga Vietnam Kontra Thailand, Begini Jawabannya

Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa 75% perempuan telah mencapai klimaks dua kali atau lebih berturut-turut, dengan cara mendesah.

Para peneliti menemukan bahwa banyak perempuan yang mengeluarkan suara tapi tidak selalu saat mereka mengalami orgasme.

Sebaliknya, 66% mengatakan bahwa mereka mengerang untuk mempercepat klimaks pasangannya, dan 87% menyatakan bahwa mereka bersuara saat berhubungan intim untuk meningkatkan harga dirinya.

Baca Juga: Bukan Nicolo Zaniolo! Paulo Dybala Akan Jadi Penonton, Saat AS Roma Kontra Tottenham Hotspur

Gairah secara verbal dianggap dapat memberi indikasi apakah orgasme pasangannya nyata atau palsu.

Erangan bertindak sebagai 'transfer gairah' dalam aktivitas hubungan sosial, sekaligus sebagai pemberi tahu bagian tubuh mana yang paling dinikmati pasangannya.

Sebagian besar profesional medis berpendapat bahwa rasa sakit yang dialami sebagian besar perempuan saat berhubungan intim memberi mereka kenikmatan maksimal. Sekitar 75 persen kaum istri mengalami orgasme lebih dari sekali.

Baca Juga: Tes IQ: Tantangan Bagi Si Cerdik, Buatlah Empat Segitiga dengan Pindahkan 3 Korek Api dalam Gambar

Namun, kurangnya erangan justur akan menyebabkan kesenjangan komunikasi antara pasangan karena pasangan pria tidak akan dapat memahami apakah perempuan telah mencapai orgasme atau tidak.
***

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Psychology Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah