Studi tentang kematian jantung mendadak dan aktivitas seksual dari AS, Prancis, dan Korea Selatan menunjukkan temuan serupa.
Baca Juga: CEO Bayern Munchen Ungkap Alasan Tidak Merekrut Cristiano Ronaldo Meski Memiliki Peluang Besar
Tidak hanya pria paruh baya, namun baru-baru ini, para peneliti di St George's, University of London, menemukan bahwa fenomena ini tidak hanya terbatas pada pria paruh baya.
Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Cardiology, menyelidiki kematian jantung mendadak pada 6.847 kasus yang dirujuk ke pusat patologi jantung di St George antara Januari 1994 dan Agustus 2020.
Dari jumlah tersebut, 17 (0,2 persen) terjadi selama atau dalam satu jam setelah aktivitas seksual.
Rata-rata (rata-rata) usia kematian adalah 38 tahun, dan 35 persen kasus terjadi pada wanita, yang lebih tinggi dari penelitian sebelumnya.
Kematian ini biasanya tidak disebabkan oleh serangan jantung, seperti yang terlihat pada pria yang lebih tua.
Dalam setengah dari kasus (53 persen), jantung ditemukan secara struktural normal dan irama jantung abnormal mendadak yang disebut sindrom kematian aritmia mendadak atau Sids adalah penyebab kematian.
Baca Juga: Akhirnya Baim Wong Lepas HAKI Citayam Fashion Week, Netizen: Atas Nama PT Tiger Wong