Network
JURNAL SOREANG - Torino Fashion Week untuk pertama kalinya sebuah pagelaran Fashion Week dunia menghadirkan kategori busana muslimah.
Bahkan tak tanggung-tanggung dari tujuh hari total durasi pagelaran tiga harinya dikhususkan untuk busana Muslimah,
Hebatnya lagi, Indonesia diminta mengisi fashion show penutupan yang itu biasanya diisi hanya oleh brand-brand besar dunia.
Alia Khan muslimah asal Abu Dhabi founder dan CEO women of Islamic fashion and Design kontrol adalah orang yang berjasa melobi dan menghasilkan kerjasama yang bersejarah itu.
Baca Juga: Mengagumkan! Gunakan Busana Tradisional, Ratu Bhutan Jetsun Pema, Terlihat Anggun dan Memesona
Pada tiga hari terakhir pagelaran Torino fashion week terlihat bauran suku keyakinan dan gaya berbusana yang sangat beragam hadir di satu event Fashion Week.
Pada pagelaran tersebut terdapat 40 designer dari kalangan muslim yang datang dari 26 negara.
Salah satu brand Indonesia yang masuk ke dalam gelaran fashion tersebut adalah brand Muslimah milik Nina Nugroho.
Pagelaran tersebut tidak hanya menampilkan busana Muslimah, pagelaran tersebut menyajikan dua kebudayaan yang berdampingan satu sama lain.
Baca Juga: Waduh! 8 Foto Vulgar Milik Sineenat Wongvajirapakdi Yang Beredar, Ada Satu Yang Berpose Tanpa Busana
Terdapat 2 budata besar dalam Torino Fashion Week. Budaya besar tersebut adalah dunia barat dan Islam yang seringkali dipertentangkan dan penuh prasangka.
Namun pada pagelaran tersebut justru tampak saling menghormati dan mengapresiasi satu sama lain.
Fashion telah menjadi softlens yang bisa menembus batas suku dan keyakinan serta mendobrak tembok prasangka.
Keindahan busana muslimah yang disajikan serta kepercayaan diri para designer yang memukau bahkan para tamu yang paling skeptik sekalipun.
Di penghujung acara Claudio Azzaini founder dan presiden oktorino Fashion Week mempersilahkan Alia Khan untuk menyampaikan pidato penutup.
“Dalam dunia dimana kita semakin melihat penolakan untuk memahami, menyatukan, dan membangun di mana kita melihat ideologi pemisahan yang tidak perlu dan tidak produktif.
Baca Juga: Tren Warna Busana Musim Semi atau Musim Panas di New York Fashion Week 2022
Kita telah membuktikan melalui Torino Fashion Week bahwa kebalikannya justru menghasilkan hasil yang lebih baik.”
Keesokan harinya Alia bercerita langsung bahwa setelah acara itu tidak sedikit orang penting Italia yang datang padanya.
Orang Italia tersebut berkata bahwa pidato yang Alia sampaikan dan apa yang telah ia saksikan dalam 3 hari kemarin,telah mengubah pandangan saya tentang Islam.
Orang Italia tersebut mengucapkan terima kasih telah membuka Torino Fashion Week.
Gelaran Fashion ini adalah sebuah permulaan para fashion designer muslimah yang akan terus berjuang masuk ke berbagai fashion week mainstream dunia lainnya.
Untuk menghadirkan Islam dari sudut pandang yang berbeda. biarlah karya yang bicara.
Karena karya tidak punya prasangka dan karya yang lahir dari hati yang tulus akan mampu menembus hati yang paling keras sekalipun.***
