Network
JURNAL SOREANG – Organisasi kesehatan dunia mengumumkan penemuan varian omicron, yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, pada 26 November dan seminggu kemudian, Amerika Serikat menemukan kasus omicron pertamanya di California.
Sejak saat itu, varian omicron telah dilaporkan menyebar di 48 dari 50 negara bagian, dan lonjakan kasus Covid-19 terus meningkat.
Beberapa kota seperti Chicago, Boston, dan Philadelphia telah mewajibkan semua orang untuk menunjukan bukti vaksinasi Covid-19 ketika akan memasuki ruangan tertentu.
Dengan semakin meningkatnya kasus Covid-19 varian omicron, AstraZeneca akan bekerja sama dengan ilmuwan di Universitas Oxford untuk membuat vaksin Covid-19 yang menargetkan varian virus corona omicron.
AstraZeneca akan melakukan langkah awal untuk membuat vaksin khusus varian omicron, jika itu memang diperlukan dan mereka telah meneliti pengobatan antibodi monoklonal Covid-19 Evusheld menetralkan varian omicron.
Pemimpin kelompok riset Universitas Oxford Sandy Douglas mengatakan bahwa vaksin berbasis adenovirus seperti vaksin Covid-19 AstraZeneca, yang menggunakan versi virus yang dimodifikasi untuk menginstrusikan sistem kekebalan untuk melawan virus tersebut dan diharapkan mampu melawan varian baru dengan cepat.
Hal serupa juga sedang di usahakan oleh Pfizer dan Moderna yang mengatakan suntikan booster Covid-19 mereka berhasil menetralkan virus, tetapi saat ini Pfizer sedang mempersiapkan dosis keempat yang potensial untuk memberikan perlindungan yang lebih eksta.
Baca Juga: 9 Festival Paling Top di Dunia, Ada dari Bhutan dan Thailand Tapi Tidak Ada dari Brunei
Sedangkan Moderna dan Johnson & Johnson mereka sedang mempersiapkan dan sedang meneliti vaksin yang secara khusus akan menargetkan vaksin untuk varian omricon.***
