Waspada, Anak dan Remaja Rentan Alami Gangguan Jiwa Akibat Main Game

- 27 Desember 2020, 10:32 WIB
Ilustrasi anak main game online.
Ilustrasi anak main game online. /Pixabay/ExploreBob

JURNAL SOREANG- Maraknya game online yang mudah diakses menimbulkan banyak kekhawatiran. Apalagi anak dan kaum remaja termasuk golongan yang rentan mengalami gangguan kejiwaan akibat kecanduan bermain game digital baik dari gawai pribadi ataupun mendatangi kios Internet.

Hal ini disampaikan Kepala Pusat Layanan Psikologi Pradnyagama Retno IG Kusuma seperti dikutip dari ANTARA, baru-baru ini.

"Gangguan kejiwaan atau gangguan perkembangan dan gangguan emosi semakin tinggi terjadi pada anak-anak dan remaja akibat game online. Kecanduan bisa berdampak pada malas belajar maupun prestasi menurun," katanya.

Baca Juga: Alim Ulama NU Aceh Haramkan Game Daring Higgs Domino Island. Ini Unsur Haramnya

Ketika kemauan anak dan remaja itu tidak dituruti permintaanya, mereka mengamuk dan menunjukkan perilaku-perilaku eksesif lainnya.

"Perilaku eksesif lain yang akan ditunjukkan anak dan remaja ketika mengalami gangguan jiwa  dapat berupa belanja konten-konten yang ditawarkan di dalam game secara berlebihan. Padahal, harga konten game itu dapat mencapai jutaan rupiah," katanya.

Retno menjelaskan proses gangguan kejiwaan terjadi ketika seseorang memilih konten yang mengandung kekerasan atau konten lainnya yang dapat mempengaruhi kejiwaan.

Baca Juga: Aplikasi Rumah Belajar Jadi Program Unggulan Kemendikbud di Masa Pandemi. Bisa Diakses Gratis

"Dari konten tersebut, anak-anak dan remaja dapat memunculkan perilaku agresif seperti perubahan emosi, psikis, dan pikiran. Nah, apalagi kalau remaja yang sedang stres gitu ya. Ketika hal yang cuma bisa dilihat adalah game dengan kekerasan, mereka bisa melimpahkan emosinya ke sana. Mereka mulai belajar kalau caranya melakukan kekerasan pada orang begini," katanya.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x