JURNAL SOREANG – Bercinta dan berhubungan intim menjadi salah satu hal yang sering dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah.
Namun ternyata dalam berhubungan intim dalam islam, ada tata cara yang harus dipatuhi sesuai dengan aturan dan pedoman yang dilakukan oleh Rasulullah.
Islam merupakan agama yang indah, bahkan dalam berhubungan intim ada tata cara dan aturan yang mesti dipahami oleh setiap pasangan suami istri yang hendak melakukan hal tersebut.
Baca Juga: Baca Doa Ini Sebelum Hubungan Intim Agar Syetan Tidak Ikut Menganggu, Sebaiknya Diucapkan Oleh Suami
Dilansir JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari channel Youtube Islam Itu Indah, begini penjelasan Bunda Tuti.
Berhubungan intim dalam islam harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan salah satunya adalah agar tidak diganggu oleh syaiton.
Seperti yang telah disampaikan dalam sebuah Hadist, ada beberapa tahapan untuk bercinta ala Rasulullah yang tentunya sesuai dengan etika islam.
Oleh karena itu pasangan suami istri Ketika hendak berhubungan intim wajib untuk berdoa terlebih dahulu.
Sebelum berhubungan intim juga diwajibkan untuk berwudhu.
Selain itu, pasangan suami istri yang hendak berhubungan intim dilarang untuk bertelanjang bulat tanpa busana karena biasanya akan dihampiri oleh syaiton.
Baca Juga: Waktu Terbaik dan Terlarang Untuk Berhubungan Intim, Pasutri Jarang yang Tahu
Bahkan Rasulullah SAW Ketika akan bersenggama dengan istrinya Siti Aisyah hendak menutup kepalanya.
Hal tersebut dilakukan agar syaiton tidak ikut saat kita sedang melakukan hubungan intim tersebut.
Setidaknya harus ada kain yang menutup terutama di daerah kemaluan minimal dengan selimut.
Baca Juga: Meski Digoda Juventus Ternyata Roberto Firmino Merasa Bahagia di Liverpool, Ini Penyebabnya
Karena Ketika sedang melakukan hubungan intim malaikat pun juga ikut menyaksikan sehingga hal tersebut perlu dibarengi dengan adab.
Namun Sebagian ulama juga mengatakan bahwa suami boleh melihat aurat istri namun juga harus dalam keadaan tertutup semisal menggunakan selimut.
Jadi dalam islam, berhubungan intim juga ada aturan dan etika yang harus dijaga dan diterapkan agar bisa menjadi pahala.***