JURNAL SOREANG- Usaha kerajinan angklung sebagai alat musik khas Jawa Barat memiliki prospek yang cerah.
Untuk itu, Prodi Ilmu Administrasi Bisnis Fisip Unpas melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yakni pengrajin Kerajinan Angklung di Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Tim yang diketuai oleh Dr. Siti Patimah, SE.,M.Si dan anggota Dr. Teddy Hikmat F, M.Si serta dibantu oleh mahasiswa Dimas Mahardika dan Viona Pratiwi.
Kegiatan ini dilaksanakan dari Februari sampai Mei tahun 2023.
Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh tim kepada pengrajin angklung dengan pemiliknya bernama Rohim dilakukan dalam bentuk pemberian peralatan dan pelatihan serta bimbingan teknis (Bintek).
"Pemberian peralatan yang dilakukan dalam bentuk peralatan produksi berupa mesin. Karena mesin yang dimiliki pengrajin yang sudah melaksanakan usaha selama hampi 20 tahun ini belum pernah diganti alias sudah usang," kata Siti Patimah.
Akibat mesin yang usang sehingga dalam pengerjaaan produk terkadang terkendala akibat rusak mesinnya.
Baca Juga: Majelis Taklim Juga Butuh Pelatihan Komunikasi, Ini yang Dilakukan Dosen dan Mahasiswa Fisip Unpas
"Dengan adanya penggatian mesin atau dengan adanya mesin baru diharapkan dapat meningkatkan pemenuhan pesanan sehingga produk yang dihasilkan lebih berkualitas dan dapat meningkatkan kuantitas yang diinginkan oleh si pemesan," ujarnya.
Selain itu, pengrajin mendapatkan pelatihan kewirausahaan yang disampaikan oleh Dr. Dindin Abdurohim dari Unpas dan dilanjutkan pendampingan dampingi tim.
"Dalam kegiatan pelatihan tersebut pengrajin angklung diharapkan dapat meningkatkan usahanya. Selain itu, pengrajin mampu memahami apa yang telah disampaikan oleh narasumber," ujarnya.
Dalam kegiatan kewirausahaan tersebut pengrajin juga menyampaikan permasalahan yang dihadapi oleh pengrajin dan meminta bimbingan bagaimana cara mengatasinya.
Kegiatan lain yang juga dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di antaranya adalah pelatihan dan bintek pembukuan sederhana yang disampaikan oleh Dr. Siti Patimah, SE.,M.Si serta dibantu oleh mahasiswa Dimas Mahardika dan Viona Pratiwi.
"Hal ini dilakukan agar pengrajin mampu untuk melakukan pembukuan secara sederhana dan mau melakukan pencatatan secara rutin agar tahu berapa keuntungan yang diperoleh dalam menjalankan usahanya," katanya. ***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang