Network
JURNAL SOREANG - IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan BEI (Bursa Efek Indonesia), ditutup melemah pada Senin sore sejalan dengan pasar yang terpantau masih mencermati rilis inflasi serta keputusan suku bunga acuan The Fed.
IHSG ditutup melemah pada 26,50 poin atau sebesar 0,38 persen dan masuk ke posisi 6.827,4.
Sedangkan, kelompok saham unggulan (indeks LQ45) turun sebesar 4.30 poin atau 0,45 persen dan masuk posisi 945,43.
Sukarno Alatas selaku Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia menuturkan terkait hal tersebut, "Pelemahan IHSG hari ini, selain minim sentimen positif yaitu karena investor cenderung wait and see, dan bersiap untuk keputusan suku bunga utama dari bank sentral utama minggu ini, dengan ekspetasi kenaikan suku bunga dari Federal Reserve" jelasnya pada hari Senin, seperti dikutip jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com dari laman ANTARA yang diunggah pada 30 Januari 2023.
Sementara itu, pihak BPS atau Badan Pusat Statistik dikabarkan akan merilis laporan terkait inflasi dalam negeri Januari 2023 pada hari Rabu mendatang.
Selain itu, Konsensus memberikan perkiraan Inflasi Januari yang akan melambat ke level 5,4 persen year on year atau yoy, jika dibandingkan dengan sebelunya sebesar 5,5 persen yoy pada Desember lalu.
Sedangkan, Bank sentral AS dalam pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) yang diperkirakan akan menaikkan Fed Fund Rate sebesar 25 poin pada hari Kamis, 2 Februari dini hari.
Baca Juga: WADUH Turun Rp5000? Simak Rincian Harga Emas Antam Lengkap Hari Ini, 26 Januari 2023!
IHSG dibuka menguat terus bergerak di teoriti negatif, hingga dilakukannya penutupan sesi pertama perdagangan saham.
Dalam sesi selanjutnya, dilihat bahwa IHSG masih nyaman bergerak dan beradal di zona merah sampai penutupan perdagangan saham.
Dilihat dari Indeks Sektoral IDX-IC, sebanyak tiga sektor meningkat.
Dimana dalam sektor properti yang paling tinggi adalah sebesar 2,18 persen, dan diikuti dengan sektar barang konsumen non primer serta sektor barang konsumen primer yang naik masing-masing sebesar 0,25 persen dan 0,04 persen.
Baca Juga: WOW! Harga Emas Hari Ini Naik 7,20 Dolar Tergerek Pelemahan Greenback? Simak Penjelasannya
Delapan sektor lain yang terkoneksi dimana teknologi turun, dan yang paling dalam sebesar minums 1,38 persen diikuti oleh sektor transportasi serta logistik, juga sektor insfrastruktur masing-masing sebesar minus 0,99 persen dan minus 0,87 persen.
Saham-saham yang alami penguatan tersebar, diantaranya ada KBLM, AMIN, TAYS, NICS, dan WIRG, dan beberapa saham yang alami pelemahan terbesar meliputi TMPO, GIAA, CBRE, BSBK dan RAJA.
Dalam catatan, frekuensi perdagangan saham sebanyak 1.115.466 kali transaksi, dan jumlah saham yang diperdagangankan adalah 19,93 miliar lembar saham dengan nilai sebesar Rp9,79 triliun.
Baca Juga: Tak Kunjung Dapat panggilan Interview? Berikut Deretan Tools agar CV Makin Menarik dan Dilirik HRD
Adapun sebanyak 202 saham naik, 315 saham menurun, serta sebanyak 205 nilanya tak bergerak.
Untuk bursa saham regional Asia pada sore ini, yaitu Nikke naik 50,80 poin atau sebesar 0,19 persen ke 27.433,7, indeks Hang Seng turun 619,17 poin atau sebesar 2,73 persen, indeks Sanghai naik 4,51 poin atau sebesar 0,14 persen ke 3.269,3 dan indeks Strait Times menurun 17,67 poin atau sebesar 0,52 persen ke 3.376,5.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi para pembaca!***
*)Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang
