Harga BBM Naik, Tak Perlu Terlalu Lama Mengeluh, Berikut 7 Trik Hadapi Kenaikannya

- 16 September 2022, 21:41 WIB
Ilustrasi warga sedang mengisi bahan bakar
Ilustrasi warga sedang mengisi bahan bakar /Instagram

JURNAL SOREANG- Kenaikan harga BBM yang sudah diumumkan pemerintah pada Sabtu lalu 2 September 2022 tentu menjadi pukulan telak bagi masyarakat.

Kenaikan harga BBM ini akan mengerek kenaikan harga kebutuhan pokok yang dikonsumsi masyarakat dan ini sudah terasa dampaknya.

Namun, ada 7 trik yang cukup ampuh untuk menghadapi kenaikan harga BBM.

1. Pada jangka pendek pemerintah telah menyiapkan bantuan bagi masyarakat terdampak yang paling lemah terbantu melalui 3 bantuan sosial.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Akan Kerek Inflasi dan Bakal Menyusahkan Masyarakat Bawah, LDII Sarankan 4 Roda Berputar

Berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan Bantuan Sosial Pemda.

Tentu strategi tersebut harus dikawal agar berjalan tepat sasaran dan terbebas dari korupsi saat penyalurannya.

2. Idealnya pemerintah juga melengkapi strategi untuk membantu masyarakat level menengah yang juga terdampak.

Baca Juga: Kabar Baik! BLT BBM di Wilayah Kota Bandung, Jabar Sudah Mulai Dikucurkan,Yuk Simak Paparannya

Mereka adalah masyarakat menengah yang selama ini menikmati subsidi karena menggunakan BBM subsidi untuk kendaraan pribadi.

Masyarakat menengah ini semula kalangan bawah, tetapi dengan usaha kerja kerasnya bekerja dan menempuh pendidikan pada akhirnya mampu naik kelas menjadi masyarakat menengah walaupun masih berada di menengah yang berada di lapis bawah.

Selama ini mereka menggunakan kendaraan pribadi untuk bekerja sehari-hari sehingga pemerintah idealnya membuka kembali opsi bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi mereka 2-3 hari bagi mereka. 

Baca Juga: Aksi Demonstrasi Buruh di Kabupaten Bandung Barat Tolak Kenaikan Harga BBM dan Harapkan Penyesuaian Upah

Pemerintah dapat menerapkannya bagi instansi pemerintah maupun perusahaan swasta di kota-kota besar.

Dengan bekerja dari rumah tentu ini dapat mengurangi pengeluaran transportasi keluarga untuk bekerja.

3. Di sisi lain, pemerintah dapat memberikan kembali bantuan kuota internet bagi mereka untuk mendukung sistem bekerja dari rumah.

Baca Juga: Alhamdulillah BLT BBM Sudah Cair, Begini Cara Cek Status Anda Dapat Bansos atau Tidak!

Beberapa instansi yang memungkinkan, dapat mencontoh sistem bekerja di Badan Riset Inovasi dan Nasional (BRIN) yang mulai menerapkan bekerja dari mana saja alias work from anywhere (WFA).

Telah terbukti sistem kerja WFA dapat mengurangi beban biaya transportasi mobil pribadi bagi pegawai senior dan beban biaya kost bagi pegawai junior.

4. Pemerintah juga mesti mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok yang pasti akan terdampak akibat kenaikan biaya transportasi.

Baca Juga: Tolak Harga BBM Naik Mahasiswa Jayawijaya Papua Lakukan Unjuk Rasa

Di sisi lain, semua sudah mafhum penyumbang terbesar komponen harga pangan adalah biaya distribusi atau transportasi.

5. Pemerintah harus menyiapkan transportasi murah untuk bahan pangan seperti semakin menguatkan transportasi laut dan kereta api kargo yang lebih murah.

Pemerintah juga harus memastikan distribusi pangan bebas pungutan liar (pungli) sejak dari pengemasan hingga diterima pedagang kecil. Hanya dengan cara itu efisiensi distribusi pangan dapat terwujud.

Baca Juga: Dinilai Tidak Berpihak Kepada Masyarakat, Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bandung Menolak Kenaikan BBM

6. Masyarakat atau keluarga yang juga membutuhkan strategi pengetatan pengeluaran sekaligus upaya peningkatan pendapatan.

Keluarga, terutama kalangan menengah lapis bawah, harus berpikir kembali memanfaatkan fasilitas publik (pendidikan, kesehatan, transportasi) untuk kegiatan sehari-hari.

7. Upaya meningkatkan pendapatan juga dapat dilakukan dengan membuka peluang pendapatan dari segala sumber yang tentu harus legal dan halal.

Baca Juga: Tak Semua Berhak Membeli, Ridwan Kamil Minta Pertamina Awasi Pasokan BBM Bersubsidi agar Tepat Sasaran

Pencarian sumber pendapatan baru dapat didekati dari hobi, disiplin ilmu yang dikuasai, maupun komunitas sosial.

Pencarian sumber pendapatan baru juga idealnya dilakukan bersama-sama untuk berbagi ide, waktu, serta tentu risiko.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah