Industri Kecil Punya Kelemahan pada Kemasan Produknya, Ini Bantuan yang Dibutuhkan

- 24 Juli 2022, 13:37 WIB
Tim pengabdian pada masyarakat Prodi Administrasi Bisnis Unpas mendampingi usaha keripik kentang di Pangalengan Kabupaten Bandung sehingga produknya memiliki kemasan bagus.
Tim pengabdian pada masyarakat Prodi Administrasi Bisnis Unpas mendampingi usaha keripik kentang di Pangalengan Kabupaten Bandung sehingga produknya memiliki kemasan bagus. /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Usaha Mikro dan Kecil (UMK) khususnya industri rumah tangga memiliki kelemahan dalam bidang kemasan produknya.

Sehingga produk yang bagus hanya dikemas secara sederhana hingga tak mampu bersaing dengan produk-produk lainnya.

Untuk membantu usaha rumah tangga ini, dosen dan mahasiswa Prodi Administrasi Bisnis FISIP Unpas menggelar pengabdian pada masyarakat tahun akademik  2021-2022 di Desa Warnasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Kampus Punya Peran Besar Kembangkan UMKM, Ini yang Dilakukan Prodi Administrasi Bisnis Fisip Unpas

Tim Pelaksana pengabdian pada  masyarakat ini diketuai  Dra. Trisa Nur Kania dengan anggota Latifah Adnani, SH., M.Si dan tiga mahasiswa yakni Sigit Pratama (Mahasiswa Prodi Administrasi Bisnis 2019),  Fahmi Nur Adnan (Mahasiswa Prodi Administrasi Bisnis 2021 dan Febrina Khairun Nissa (Mahasiswa Prodi DKV 2019).

Menurut Trisa, mitra pengabdian kali ini bernama Ibu Iim, pelaku usaha Mikro keripik kentang beralamat di  Desa Warnasari, RT 01,   RW 15,  Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. 

"Kegiatan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2022. Tujuan kegiatan adalah untuk mendorong peningkatan usaha Ibu Iim dan memperbaiki kemasan produk," katanya.

Baca Juga: Para Pemuda Desa Antusias Ikuti Pelatihan Komunikasi dari Fisip Unpas, Ini Alasannya

Caranya  dengan cara menambahkan logo merek pada plastik kemasan supaya menjadi terlihat berbeda dengan produk lain yang sejenis.

"Tim pelaksana telah melakukan kegiatan di tempat usaha Ibu Iim dengan membenahi tata letak dapur dalam kepentingan memasang bak cuci stainless untuk digunakan mencuci bahan baku produk dengan cara yang lebih higienis," katanya.

Selama ini Bu Iim biasanya mencuci bahan baku kentang di lantai kamar mandi yang bersatu dengan toilet sehingga kurang higienis.

Baca Juga: Dosen dan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unpas Bantu Meningkatkan Branding Industri Kreatif Fesyen

"Diharapkan dengan tempat cuci yang baru dan terpisah dengan jamban keluarga sehingga produk keripik kentangnya akan lebih bersih," katanya.

Selain itu, tim memberikan penyuluhan dan pelatihan mengenai varian produk berbahan baku kentang, agar pengusaha kecil dapat menambah jenis produk yang dapat dijual kepada masyarakat.

"Produk yang baru adalah membuat kerupuk kentang aneka rasa dan membuat perkedel kentang ala restoran cepat saji," katanya.

Baca Juga: Pandemi Turunkan Bisnis Kopi Kabupaten Bandung, Ini Langkah Administrasi Bisnis Unpas untuk Membantunya

Trisa menambahkan, tim ha juga memfasilitasi penyelesaian desain logo atau merk produk Bu Iim yaitu merek KRIPANG.

"Logo ini  yang akan dipasang/ditempelkan pada plastik kemasan produk yang dijual oleh Bu Iim. Alhamdulillah kini. Bu Iim sudah memiliki produk keripik kentang yang lebih hiegenis dan punya kemasan bagus layaknya produk pabrik," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah