Network
JURNAL SOREANG - Salah satu akademisi dan praktisi bisnis tanah air, Rhenald Kasali mengomentari fenomena flexing yang kini marak di sosial media.
Seperti diketahui, konten-konten flexing atau pamer kekayaan ini makin marak dipertontonkan terutama di YouTube dan TikTok.
Tak jarang, Konten Pamer harta tersebut dijadikan cara bagi para influencer untuk mengajak orang lain bergabung ke dalam sesuatu hal.
Baca Juga: Dihujat Netizen karena Jadi Affiliator Binary Option, Doni Salmanan: Lebih Baik Mati Saja . . .
Terkini, masalah affiliator Binary Option menjadi perbincangan hangat. Sebab konten-konten mereka kebanyakan berisi pamer harta mewah.
Banyak yang beranggapan kalau konten-konten pamer kemewahan dari affiliator Binary Option tersebut, merupakan bumbu supaya banyak masyarakat Indonesia yang tertarik.
Namun sayangnya, para affiliator ini mengaburkan makna dan tidak transparan dalam menjelaskan sistem binary option terutama kepada masyarakat awam.
Baca Juga: Gus Muhaimin Terpesona dengan UKM Kabupaten Bandung, Ini Penyebabnya
Sehingga banyak dari warga Indonesia yang terjerumus dan tergiur oleh konten-konten pamer kemewahan dari para affiliator ini.
