Saat Menteri Investasi dan Pejabat Freeport Bicara di Depan Ratusan Mahasiswa ITB, Ini yang Dibahasnya

7 Oktober 2022, 15:00 WIB
orasi ilmiah yang diadakan pada Rabu, 5 Oktober 2022 di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan materi hirilisasi ini berjalan dengan lancar. Kegiatan tersebut diisi oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersama dengan pimpinan Freeport /Istimewa /

JURNAL SOREANG – Disambut antusias oleh para peserta, kegiatan orasi ilmiah yang diadakan pada Rabu, 5 Oktober 2022 di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan materi hirilisasi ini berjalan dengan lancar.

Kegiatan tersebut diisi oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersama dengan Chairman of THE Boars & CEO Freeport Mc-MoRan, Richard C.Adkerson.

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil mengungkapkan perlunya kehati-hatian Indonesia mengingat kondisi perekonomian global yang sedang tidak stabil saat ini.

Baca Juga: Tingkatkan Kompetensi Guru, FSRD ITB Bekerja Sama dengan Yayasan Al-Mukhlis Cangkuang Adakan Kegiatan TPACK

Kendati begitu, menurutnya kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang telah mampu mengantarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya patut disyukuri.

Di hadapan 700 mahasiswa ITB yang hadir saat itu, Bahlil mengatakan, semua Kepala Negara sedang melakukan pertarungan leadership terkait pengendalian dan penyelesaian pandemi Covid-19 dan bangkit setelahnya.

“Dunia sedang menyaksikan pertarungan leadership dari masing-masing negara. Karena isunya cuma dua, yaitu pengendalian Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Semua Kepala Negara sedang memikirkan bagaimana menyelesaikan pandemic Covid-19 dan pulih pasca pandemi,” ujarnya.

Baca Juga: Akibat Alih fungsi Lahan! Mengulas Banjir Ciwidey, Berikut Penjelasan Kaprodi Meteorologi ITB

Bahlil juga menggambarkan adanya keterkaitan antara ekonomi global dan nasional sehingga pemerintah memiliki strategi untuk mendorong penciptaan nilai tambah melalui hirilisasi industri.

Hirilisasi yang dilakukan dengan mengekspor barang jadi dengan adanya penciptaan nilai tambah tersebut merupakan sebuah perubahan struktual pondasi ekonomi yang telah dilakukan Indonesia.

Bahlil menambahkan bahwa ia mengharapkan hirilisasi yang akan berdampak pada kearifan lokal, dengan mewajibkan setiap investor berkolaborasi dengan pengusaha daerah.

Baca Juga: Waduh! Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kerugian Akibat Investasi Ilegal Rp117,4 triliun! Ini Penyebabnya

Sehingga nantinya hal ini diharapkan dapat mendorong kawasan pertumbuhan ekonomi baru, dan peluang menjadi pengusaha bisa terbuka lebih lebar.

Kebijakan tersebut kemudian disambut dengan hangat oleh Richard, CEO Freeport Mc-MoRan yang menyampaikan bahwa PT FI berkomitmen untuk mendukung program tersebut.

Hal itu ditunjukkan dengan dibangunnya smelter single line yang berlokasi di kawasan Industri JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate) di Gresik yang pembangunannya telah mencapai 40 persen.

Baca Juga: IA ITB Jawa Barat dan Sanber Foundation Sediakan Beasiswa untuk Duta Masyarakat Desa Lewat Teknologi Informasi

Sementara itu, Prof.Dr.Ir. Jaka Sembiring, M.Eng selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB mengungkapkan bahwa seluruh masyarakat Indonesia sebenarnya juga menginginkan hirilisasi tersebut.

Namun ia mengatakan selama ini begitu besar hambatan dalam usaha tersebut, baik dari sisi permodalan maupun situasi ekonomi saat ini.

Tak sampai di situ, salah satu mahasiswi Teknik Metalurgi ITB, Eunike, juga sangat mendukung kebijakan pemerintah terkait hirilisasi yang menurutnya sangat relevan dengan apa yang dipelajarinya.

Baca Juga: Momen Hari Jadi Ke-15, Rumah Amal Salman Berkolaborasi Bersama ITB Sebarkan Ekosistem Kebaikan

“Dari kami sendiri, teknik metalurgi, hirilisasi itu adalah ya, kami. Sumber saya manusia kami terserap lewat hirilisasi. Jadi, dengan adanya hirilisasi ini, tentu saja memantik harapan kami bahwa pekerjaan kami tentu akan berkembang ke depannya, mungkin dlam skala yang lebih besar lagi,” ungkapnya.

Ia juga berharap agar kebijakan pemberhentian ekspor mineral yang telah dilakukan oleh Kementerian Investasi dapat dilanjutkan kembali untuk sumber daya lainnya.

Sehingga pengolahan di dalam negeri bisa lebih baik dan menghasilkan produk dengan nilai jual lebih tinggi.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler