Belum Bulan Puasa, tapi Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik, Andi Akmal: Pemerintah Harus Lakukan Tindakan

28 Februari 2022, 17:41 WIB
Kios pedagang daging sapi di Pasar Soreang hari ini Senin, 28 Februari 2022 yang harga dagingnya naik /Budi Satria/prfmnews

JURNAL SOREANG- Harga bahan pangan pokok yang mengalami fluktuasi dan kenaikan meski belum memasuki bulan puasa.

Hal ini akibat efek domino lonjakan harga internasional di beberapa jenis komoditas pertanian, anomali cuaca, serta lonjakan harga pupuk non subsidi.

Kondisi ini mendapat perhatian besar Ketua Garda Pembela Keadilan, Andi Akmal Pasluddin. Pasalnya, Harga pangan pokok seperti minyak goreng telah sejak akhir tahun lalu bergejolak hingga kini sudah lebih tiga bulan tidak ada penyelesaian yang signifikan.

Baca Juga: Langkah Cerdas! Forkopimcam Cikancung Gabungkan Vaksinasi dan Pemberian Bantuan Pangan Tunai

Ia menambahkan, yang semakin berat menanggung beban adalah para petani dalam negeri yang kini semakin banyak menghadapi berbagai persoalan.

"Masyarakat sebagai konsumen pun juga semakin berat dengan rendahnya daya beli, berbagai komoditas naik termasuk minyak goreng kemasan sederhana, minyak goreng kemasan premium, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, bawang merah putih dan yang terakhir kedelai sebagai bahan baku tahu tempe," kata Andi Akmal yang juga wakil rakyat asal Sulawesi Selatan II.

“Mumpung hari ini masih berjarak dengan momen Puasa dan Lebaran, Saya minta pemerintah dapat segera dengan cepat menstabilkan harga pangan pokok ini," katanya.

Baca Juga: Alhamdulillah! Satgas Pangan Polri Salurkan Ribuan Ton Minyak Goreng Hasil Penemuan Penimbunan di Deli Serdang

Karena ketika sudah dekat puasa dan lebaran, yang dalam kondisi normal saja terjadi lonjakan harga

"Apalagi kondisi saat ini yang masih situasi pandemi, situasi cuaca kurang bersahabat, efek perdagangan luar negeri yang kurang kondusif, dan kondisi pupuk sebagai pendukung utama produksi pangan masih kacau, negara ini akan menghadapi ketidakpastian persoalan pangan yang sangat sulit dikendalikan”, tutur Akmal.

Politisi kawakan ini mengatakan, pemerintah perlu bukan saja menjamin stok pangan pokok termasuk beras dan minyak goreng aman pada puasa hingga hari raya Idul Fitri nanti.

Namun ada tindak lanjut yang sangat penting setelah ketersediaan yang cukup, adalah pola distribusi yang baik sehingga tidak menimbulkan ketidak seimbangan stok antara daerah kota besar dan perdesaan, antara pulau Jawa dan non pulau jawa.

Baca Juga: Temukan Sejumlah Kasus Distribusi Minyak Goreng dengan Modus Dicampur Air, Ini Langkah Satgas Pangan Polri

“Dan yang paling penting adalah harganya. Mesti terjangkau oleh masyarakat luas. Jangan Sampai orang-orang tertentu saja menikmati pangan yang layak di tengah bangsa yang kaya raya sumberdaya alamnya ini”, kritis Akmal.

Legislator Asal Sulawesi Selatan II ini mengharapkan, ketika ada sinkronisasi yang baik antar lembaga pemerintah yang mempengaruhi tata kelola pangan negara ini, berbagai kementerian ini diharapkan mampu memberi solusi persoalan pangan pokok yang sangat buruk sekali dalam puluhan tahun terakhir.

Terbukti bahwa negeri penghasil CPO terbesar di dunia, akan tetapi rakyatnya kesulitan mendapat minyak goreng yang terjangkau.

Baca Juga: Baru Saja Dilantik, Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Punya Tugas Atasi Gejolak Harga dan Kelangkaan Pangan

Semakin hari, persoalan pangan ini menjadi sangat serius, sehingga perlu tindakan besar bagi pemerintah untuk menyelesaikan satu persatu mulai dari persoalan harga, ketersediaan hingga manajemen logistik persebaran ke seluruh wilayah Indonesia.

"Dengan menjadi perhatian seluruh institusi negara yang secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi memberikan solusi, akan semakin mempercepat penyelesaian persoalan pangan ini”, tutup Andi Akmal Pasluddin.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler