JURNAL SOREANG - Sempat heboh video seorang pria berjenggot yang menuduh langsung dua sosok trader di Indonesia yaitu Doni Salmanan dan Indra Kenz.
Disebutkan dalam video itu kalau seorang content creator bernama Maru Nazara, meminta pertanggung jawaban kepada para afiliator Binary Option khususnya Indra Kenz dan Doni Salmanan.
Dalam video tersebut ia mengungkap kalau dirinya adalah salah satu korban gelapnya dunia trading, dan telah rugi ratusan juta rupiah.
"Indra Kenz, Doni Salmanan dan semua affiliator Binary Option. Kalian harus diproses secara hukum," kata Maru Nazara.
Maru mengungkap kalau dunia binary option ini sudah menelan banyak korban dan kerugian hingga miliaran rupiah.
"Sudah menelan banyak korban. Ada yang jutaan, puluhan juta, ratusan juta hingga Rp23 miliar," ungkapnya.
Baca Juga: Ichal Muhammad Mengaku Diancam Keselamatannya, Setelah Bongkar Gelapnya Dunia Trading Binary Option
Gerah dengan berbagai tuduhan dan fitnah yang diterimanya, Doni Salmanan pun memberikan klarifikasi.
Lewat unggahan Instagram story-nya, Doni Salmanan membeberkan secara detail apa saja hal yang salah terkait tuduhan-tuduhan kepadanya.
"Orang tersebut bicara katanya Doni Salmanan affiliator. Makan duit lossnya member," kata Doni.
"Affiliate yang saya gunakan tidak seperti itu. Misalkan dalam jangka waktu 6 bulan, Doni Salmanan menarik 2 ribu orang," sambungnya.
Baca Juga: Daftar Pemain Terbaik Piala Afrika dari Masa ke Masa, Tahun ini Giliran Siapa?
Doni mengungkap, kalau dia mendapatkan bagi hasil sebesar 5 persen.
"Rata-rata orang itu deposit misalkan 200-300 ribu. Kemudian dalam 1 hari, dua ribu orang itu omzetnya sekitar 20 juta dalam 1 hari," katanya.
"Nah saya akan mendapatkan bagi hasil 5 persen dari omset trading profit atau lose," ungkap Doni Salmanan.
Edukasi Teknik di YouTube dan Telegram
Baca Juga: 3 Negara Kecil ini Mampu Tampil di Piala Dunia, Salah Satunya Berhasil Mengalahkan Spanyol
Doni Salmanan juga menjelaskan kalau dirinya bukanlah mentor abal-abal seperti tuduhan banyak orang.
"Saya di YouTube, di telegram itu memberikan edukasi sesuai dengan materi analisa teknikal dan fundamental," katanya.
"Member-member saya udah tau resikonya," ungkapnya.
Pria asal Bandung ini kemudian berpesan kepada publik, untuk mencerna terlebih dahulu informasi yang ada di media sosial.
"Kalo misalkan dapet informasi A B C D tolong dicerna dulu. Saya pribadi sebagai Doni Salmanan tidak pernah memaksa orang untuk join ke dalam trading," ujar Doni.***