JURNAL SOREANG – Investasi cryptocurrency (uang kripto) makin marak di masyarakat luas belakangan ini. Pasar mata uang satu ini memang menjanjikan profit yang menggiurkan dalam waktu yang relatif sebentar.
Antusiasme masyarakat yang kian meningkat terhadap cryptocurrency, membuat aplikasi investasi dan trading pun melebar, baik itu di platform PC maupun smartphone.
Bagi yang berminat melakukan investasi cryptocurrency, diharapkan agar lebih selektif memilih aplikasi yang digunakan.
Baca Juga: Hati-hati! 7 Aplikasi Android Ini Mengandung Malware Joker
Baru-baru ini telah ditemukan 8 aplikasi investasi crypto di HP yang berbahaya bagi penggunanya
Bahkan, beberapa di antaranya telah berhasil menguras uang si pengguna dengan iming-iming akan meningkatkan pendapatan.
Berikut ini 8 aplikasi crypto yang cenderung berbahaya yang ditemukan Google di Play Store:
1. BitFunds - Crypto Cloud Mining
2. Bitcoin Miner - Cloud Mining
3. Bitcoin (BTC) - Pool Mining Cloud Wallet
4. Crypto Holic - Bitcoin Cloud Mining
5. Daily Bitcoin Rewards - Cloud Based Mining System
6. Bitcoin 2021
7. MineBit Pro - Crypto Cloud Mining & btc miner
8. Ethereum (ETH) - Pool Mining Cloud.
Baca Juga: Ole Resmi Dipecat, Inikah Kandidat yang Pas Jadi Pelatih Baru MU?
Aplikasi-aplikasi tersebut menggunakan skema 'cepat kaya' untuk memikat pengguna agar bersedia menginvestasikan uangnya sebanyak mungkin, dengan harapan bisa meraup keuntungan dari sana.
Namun, alih-alih mendapat untung banyak, ternyata aplikasi tersebut berpotensi merugikan bahkan bisa membuat bangkrut korbannya.
Trend micro mencatat, aplikasi tersebut tidak gratis dan harus membayar uang senilai US$14,99 hingga US$189,99 (Rp 214 ribu - Rp 2,7 juta) untuk meningkatkan kemampuan pengguna dengan mengharuskan membeli fitur yang mereka sediakan.
Baca Juga: Keterlaluan! Siram Air Keras ke Istrinya Hingga Tewas, Seorang WNA Ditangkap di Bandara Soetta
Selain delapan aplikasi tadi, Trend Micro menyebutkan ada lebih 120 aplikasi serupa yang ditemukan.
Bahkan aplikasi bermasalah itu telah menginfeksi 4.500 pengguna pada tahun lalu.
***