Memprihatinkan, 22 Juta Warga Indonesia Alami Kelaparan

1 Desember 2020, 06:41 WIB
Areal sawah yang subur, namun masih banyak warga Indonesia yang kelaparan /Kodar Solihat/DeskJabar

 

JURNAL SOREANG- Penduduk Indonesia masih banyak mengalami kelaparan kronis bahkan pandemi Covid-19 makin memperparah kondisi ini. Data dari Asian Development Bank (ADB) dan International Food Policy Research Institute (IFPRI) melaporkan bahwa 22 juta orang di Indonesia menderita kelaparan kronis antara 2016 dan 2018.

Dalam laporan berjudul "Kebijakan Mendukung Kebutuhan Investasi Pangan dan Pertanian Indonesia tahun 2020-2045" juga mengungkapkan masalah akses dan kerawanan pangan masih belum terselesaikan.

"Dalam studi terpisah yang diterbitkan oleh Economist Intelligence Unit, Indonesia menempati peringkat ke-65 dari 113 negara di Indeks Ketahanan Pangan Global (GFSI)," ujar Pakar sekaligus Guru Besar dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB University Prof Dr Muhammad Rizal Martua Damanik dikutip dari ANTARA, baru-baru ini.

Baca Juga: Alhamdulillah Persiapan Vaksinasi Covid-19 Sudah Masuk Tahap Pematangan.

Peringkat tersebut berada di bawah negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura yang menempati urutan pertama dalam indeks, Malaysia di peringkat ke-40, Thailand 54 dan Vietnam 62.

Prof Rizal menambahkan lapar dan ketahanan pangan merupakan dua hal yang saling terkait. Orang mengalami lapar karena tidak tersedianya pangan untuk dimakan.

"Lapar yang berkelanjutan menyebabkan orang kurang gizi, energi dan berbagai komponen gizi mikro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan serta perkembangan," ujarnya.

Baca Juga: Doa Mohon Ampunan dan Rahmat

Pada kelompok rentan yakni ibu hamil dan bayi, kurang gizi secara kronis akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan janin dan bayi yang kemudian berpotensi mengalami stunting.

"Pandemi COVID-19 telah berdampak pada perubahan tatanan kehidupan sosial serta menurunnya kinerja ekonomi. Turunnya kinerja ekonomi berdampak pada hilangnya pekerjaan dan hilangnya pendapatan masyarakat," katanya.

Kehilangan pendapatan akan menyebabkan daya beli keluarga akan pangan rendah, kemudian menyebabkan lapar sehingga dapat mengakibatkan kurang gizi.

Baca Juga: Bikin Heboh, Selebgram Cantik Ini Tewas karena Loncat dari Lantai Empat Penginapan

"Pada tantangan jangka panjang, pandemi Covid-19 dapat mengancam sistem pangan, menurunnya ketersediaan dan rantai distribusi, serta ketidakstabilan ketahanan pangan suatu negara. Ketahanan pangan mempunyai hubungan yang erat dengan pembangunan sektor pertanian," katanya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler