209 Santri terpapar Covid-19, Kluster Pondok Pesantren Jadi Perhatian

Sam
- 18 November 2020, 11:31 WIB
Ilustrasi virus Covid-19. */pixabay/iXimus//
Ilustrasi virus Covid-19. */pixabay/iXimus// /

JURNAL SOREANG - Terjadi lonjakan drastis penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Bandung. Dalam 2 bulan terkahir. Hal itu terindikasi terjadi dari kluster di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes).

Terhitung sebanyak 209 santri terkonfirmasi terpapar Covid-19 dalam dua bulan terakhir. Terutama pada mereka di rentang usia remaja. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana mengatakan bahwa peningkatan penambahan orang yang terpapar virus Covid-19, terjadi setelah pihaknya melakukan tes usap (Swab) dibeberapa pondok pesantren yang berada di wilayah Kabupaten Bandung.

"Kami telah melaksanakan kurang lebih 12 ponpes yang kita lakukan. Ada dua ponpes yang terpapar." kata GraceGrace saat diwawancarai di kantornya, Senin, 16 November 2020.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Kolombia Dibantai Ekuador 1-6, Brazil dan Argentina Menang

Berawal dari gejala yang dikeluhkan dari salah seorang santri, yakni terjadi keluhan pada indra penciumannya.

"Karena adanya keluhan indra penciuman dari santri tersebut dan kami lanjuti dengan screening, screening awal ada 245 yang kami lakukan testing, dari 245 tersebut kami temukan 104 santri yang positif." papar Grace.

Kemudian, Grace menjelaskan, pihaknya kembali melakukan tracing. Dan hasil dari tracing tersebut, kembali pihaknya menemukan 178 santri, dan dari jumlah itu ditemukan 70 yang dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Baca Juga: UEFA Nations League: Meski Menang atas Kroasia, Juara Bertahan Portugal Gagal Ke Semifinal

"Setelah itu kami melakukan tracing kembali dari tracing tersebut kami temukan 178 santri, dan dari 178 santri itu kami lakukan swab dan kami temukan 70 yang positif." imbuhnya.

Namun demikian, lanjut Grace, bahwa kesemua pasien tersebut dianjurkan untuk isolasi mandiri dengan pemantauan dari tenaga kesehatan.

"Tentunya kami tindaklanjuti dengan isolasi mandiri dan memberikan kepada ketua pondok bahwa dapat dilakukan isolasi mandiri dengan pantauan tenaga kesehatan." kata Grace.

Baca Juga: KH. Jujun Junaedi: Zikir Dulu Baru Mikir. Jangan Terbalik.

Dengan tindakan tes Swab langsung terhadap seseorang yang bergejala hilang indra penciuman, merupakan salah satu cara cepat untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

"Tentunya ada hal positif yang kami ambil dengan adanya salah satu santri yang hilang indra penciuman, karena ini adalah cara tercepat untuk memutus mata rantai penyebaran covid termasuk di daerah pesantren tersebut." ungkapnya.

Karena pesantren menerapkan sistem tatap muka dalam segi pembelajarannya, maka tidak bisa dipungkiri bahwa hal itu beresiko tinggi terhadap penyebaran virus.

Baca Juga: UEFA Nations League: Spanyol Mengamuk, Jerman Dibantai 6-0.

"Pesantren memang salah satu yang berisiko karena ada tindakan tatap muka, karena intensitas pertemuan yang cukup tinggi karena di satu ruangan." paparnya.

Sehingga ia mengharapkan kerjasama dari semua pihak, terutama di lingkungan pesantren guna selalu berkoordinasi dengan gugus tugas penanggulangan Covid-19 setempat, guna memutus penyebaran virus.

"Saya ucapkan terima kasih pada pesantren tersebut karena begitu baik dan bekerja sama, sehingga sama sama menanggulangi kasus positif di pesantren tersebut dengan gugus tugas tingkat kecamatan sampai tingkat kabupaten." ungkap Grace.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Untuk Wilayah Kota Bandung Dan Sekitarnya, Rabu 18 November 2020

"Tentunya harapannya seperti yang saya sampaikan, kita dalam kehidupan sehari-hari untuk mempercepat dan memutus mata rantai kita taat pada protokol kesehatan." harap Grace. 

Dari hasil tes swab tersebut, maka jumlah orang yang terpapar virus Covid-19 mencapai 174 orang.

Tidak hanya disitu, Dinkes Kabupaten Bandung bahkan kembali melakukan tracing dari gejala dan keluhan yang sama terhadap pondok pesantren lainnya.

Baca Juga: Doa Nabi Ibrahim agar Masuk Kelompok Saleh

'Kami juga melakukan ponpes yang kedua dengan keluhan yang sama. kami lakukan screening dan menemukan 350 dan langsung kami lakukan swab dari 350 kami temukan 35 yang positif." ungkapnya.

Namun, untuk santrinya sendiri hanya 24 atau 29, sudah kami tindaklanjuti dengan bersama sama dalam pemantauan isolasi mandiri.

"Kita doakan adik adik kita cepat sembuh lagi." harapnya.

Baca Juga: Penahanan Wali Kota Dumai Zulkifli Adnan Singkah (ZAS), Bukti Janji Ketua KPK Firli Bahuri

Grace juga menghimbau kepada masyarakat yang mengalami gejala hilang indra penciuman, agar segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan setempat.

"Bahwa salah satu gejala terpaparnya seseorang oleh virus ini, yakni hilang indra penciuman, jadi kami menganjurkan untuk segera memeriksakan diri ke tempat layanan kesehatan jika terjadi gejala tersebut." terang Grace.***

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah