JURNAL SOREANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung masih terkendala minimnya kuota pemeriksaan sampel PCR dalam pelaksanaan protokol Testing, Tracing Treatment (3T), sebagai salah satu bagian dari upaya terpadu melawan Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Grace Mediana mengatakan, saat ini 60 persen kasus konfirmasi positif di Kabupaten Bandung adalah orang tanja gelaja.
"Jadi harus dilakukan 3T dengan lebih masif. Namun kendalanya adalah kuota pemeriksaan laboratorium PCR dari Provinsi," kata Grace saat dihubungi Minggu 15 November 2020.
Baca Juga: Pilkada Mahal dan Berisiko. Jangan Lahirkan Pemimpin Ecek-ecek dan Abal-abal
Menurut Grace, saat ini pihaknya sudah mampu mengambil sedikitnya 700 sampe tes usap setiap hari, namun kuota pemeriksaan sampel dari laboratorium Jabar, hanya 200 sampel per hari.
Oleh karena itu, setiap hari ada 500 sampel dari Kabupaten Bandung yang baru akan diperiksa dalam antrean di hari-hari berikutnnya.
Untuk itu, Grace melansir bahwa pihaknya juga sudah menyiapkan laboratorium pemeriksaan PCR di dua tempat yaitu di RSUD Cicalengka dan RSUD Majalaya.
Baca Juga: Cek Mitos atau Fakta. Es Batu untuk Kecilkan Pori-pori
Namun sejauh ini, kedua lokasi tersebut juga baru memiliki kapasitas pemeriksaan 100 sampel per hari, sehingga Kabupaten Bandung masih membutuhkan laboratorium tambahan.