Pelaku Ekonomi Sektor Pariwisata, Persiapkan Diri Hadapi New Era

Sam
- 6 November 2020, 18:24 WIB
WAKIL ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi, menyampaikan pemaparannya terkait ekonomi kreatif dan pariwisata di masa pandemi saat Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Kegiatan dan Penerapan CHSE di Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (5/11/2020). Dede menjelaskan terkait penyesuaian metode ekonomi kreatif event di tangan pandemi.
WAKIL ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi, menyampaikan pemaparannya terkait ekonomi kreatif dan pariwisata di masa pandemi saat Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Kegiatan dan Penerapan CHSE di Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (5/11/2020). Dede menjelaskan terkait penyesuaian metode ekonomi kreatif event di tangan pandemi. /Sam /Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Setiap negara yang pendapatan negaranya bertumpu pada sektor pariwisata, di tahun 2020 ini bisa dikatakan kolaps, hal itu berdasar bahwa pada saat ini dunia dilanda pandemi yang belum mereda.

Demikian yang dikatakan Skill Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi saat menjadi pembicara Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Kegiatan (Event) dan Penerapan Cleanliness, Health, Safety and Evironmental Sustainability (CHSE) di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis, 5 November 2020.

Sedangkan pendapatan negara kita di sektor pariwisata berkisar diangka 300 Triliyun, maka boleh dipastikan di tahun 2020 kita tidak mendapatkan angka itu dari wisatawan mancanegara, tetapi kita akan fokus dari wisatawan lokal.

"Oleh karena itu, saat ini yang sedang kita lakukan adalah bagaimana memberikan sebuah kesempatan waktu untuk para pelaku usaha di sektor wisata untuk mendapatkan pemahaman serta skill baru dalam teknologi digital untuk memasuki masa new era," kata Dede.

Sebab menurut Dede, gaya promosi pariwisata sekarang sudah tidak layak menggunakan gaya teori lama.

"Harus menggunakan gaya, teori serta kemasan, metode baru, dan inilah yang dibutuhkan selama kita belum bisa mendulang pendapatan sektor wisata secara normal," paparnya.

Menurutnya, hal itu tentunya mendorong seluruh dunia akan melakukan hal yang sama.

"Oleh karena itu, kita lakukan Persiapan-persiapan dan terobosan promosi di sektor wisata, guna terhindar dari ketertinggalan negara lain." jelasnya.

Itu sebabnya, kebijakan kementerian Pariwisata dan DPR RI saat ini adalah mendorong para pelaku wisata memulai sebuah konsep baru untuk mengikuti trend dunia saat ini.

Halaman:

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x