Negara ini berada di Asia Tengah, berbatasan dengan Afganistan di selatan, Republik Rakyat Tiongkok di timur, Kirgizstan di utara, dan Uzbekistan di barat. Kondisi geografisnya merupakan dataran tinggi yang tidak berbatasan dengan laut.
"Tajikistan bukanlah negara besar, jumlah penduduknya sekitar 10 juta jiwa, termasuk ke dalam etnis Tajik yang berbahasa Tajik," ujar Mujtabo.
"Penduduk Tajikistan mayoritas beragama Islam atau sekitar 96 persen. Namun, meskipun Islam adalah agama mayoritas di negeri kami, tetapi pemerintah secara resmi membatasi praktik kegiatan Islam dan agama lainnya, seperti berjanggut, berhijab hingga pakaian islami," ujar Mujtabo.
Sementara itu, Nekruz menceritakan dalam awal kedatangannya di Indonesia, mereka tidak memungkiri mengalami shock culture baik dalam mengikuti perkuliahan ataupun interaksi sosial.
"Awal kami datang, kami tidak dapat berbahasa Indonesia, kami komunikasi menggunakan bahasa Inggris. Masyarakat Indonesia, dapat kami katakan orangnya baik bak dan sangat ramah serta mudah untuk diajak berkomunikasi. Kami senang berada di Indonesia", ujar Nekruz.
Yahyo teman Nekruz mengungkapkan rasa senangnya dapat berkuliah di Indonesia. Awalnya dia berencana kuliah di Jerman, namun mendapat informasi dari gurunya dan seniornya yang pernah kuliah di Indonesia, kuliah di sini lebih nyaman bagi kami yang muslim.
Baca Juga: Setelah Diresmikan Kang DS Dua Tahun Lalu, Begini Kondisi Ssekarang SMP PCI di Baleendah
"Alhamdulillah kami senang berada di tengah tengah masyarakat Indonesia, utamanya bersama masyarakat Bandung dan para mahasiswa UPI," ujar Yahyo.