JURNAL SOREANG.- Direktur Bina Haji Kemenag, Ahmad Khoirizi Dasir menyatakan, salah satu kelemahan jemaah haji maupun umrah Indonesia adalah tidak bersikap mandiri. Jemaah masih tergantung dengan pembimbing ibadah sehingga kadang bingung kalau tidak ada kehadiran pembimbing.
"Jemaah mandiri bukan berarti jemaah tidak ikut Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) maupun Perusahaan Penyelenggara Ibadah Umrah (PPIU) dan Perusahaan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PPIHK)," kata Khoirizi, dalam pembinaan KBIHU di Hotel Grand Sunshine, Jumat, 2 Oktober 2020.
Acara dihadiri Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Sjadzily, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Jabar Akan Mustajam. Ratusan kepala seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah serta KBIHU se-Bandung Raya juga hadir sebagai peserta pembinaan.
Baca Juga: Dana Setoran Haji Bukan untuk Bangun Jalan Tol
Lebih jauh Khoirizi menyatakan, menjadi pembimbing KBIHU maupun petugas haji adalah amanah dari Allah SWT bukan sebatas ingin haji.
"Saat seleksi petugas haji pasti akan saya coret peserta calon petugas yang berangkat ke tanah suci karena ingin merasakan ibadah haji gratis. Ini amanah Allah dan negara sebab dibiayai APBN maupun APBD," ujarnya.
Dia menekankan agar petugas haji maupun KBIHU, PPIHK dan PPIU untuk meluruskan pada niat awal saat akan berangkat haji.