Dengan kejadian tersebut, kata Yani, pihaknya tentu akan memperbaiki sistem pelayanan. Selain itu, dirinya juga sangat terbuka untuk mendapat koreksi dari semua pihak agar bisa meningkatkan perbaikan dan layanan lebih baik sesuai harapan masyarakat.
“Pasti, kami memerlukan koreksi, kritik dan masukan dari seluruh pihak. Hal itu untuk memotivasi manajemen dalam memberikan layanan lebih baik dan optimal," katanya.
Terkait Sanki kepada oknum petugas, lanjut Yani, pihaknya sudah melakukan evaluasi dan menginvestigasi. Hasilnya, sudah memberikan teguran dan pembinaan secara langsung.
Baca Juga: Inilah 5 Kesalahan Umum yang Seringkali Dilakukan, Dapat Membuat Komedo Sulit Hilang
“Kejadian yang viral di medsos memang terjadi, itu akan menjadi pelajaran dan evaluasi bagi semua pihak dan kami tentu berkomitmen tetap memberikan layanan yang baik dan optimal kepada masyarakat khususnya pasien," akunya.
"Bagi oknum petugas layanan itu, manajemen rumah sakit memberikan sanksi dengan menempatkan di bagian lain selain di pelayanan," tegasnya.
Yani menambahkan, pihaknya telah menerapkan layanan kesehatan sesuai dengan SOP. Jadi, terkait isu penolakan pasien tidak seperti itu.
"Meski sudah menerapkan SOP layanan kesehatan, kami akan terus meningkatkan pelayanan yang optimal karena sudah komitmen," akunya.
Baca Juga: Mengenali Gejala Awal Sakit Jantung yang Perlu Diwaspadai
Apalagi saat ini, kata Yani, RSUD Otista sudah mendapatkan peningkatan status menjadi tipe B dari sebelumnya C.