Pertahankan Ketahanan Pangan dan Dorong Kesejahteraan Petani, Kang DS: Melalui MUPAKAT Serap Aspirasi

- 5 Desember 2023, 20:54 WIB
Didampingi Kadis Pertanian, Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung menyerahkan kartu kepada petani dalam kegiatan MUPAKAT yang digelar di Desa Cibeurem, Kecamatan Kertasari, Selasa 5 Desember 2023.
Didampingi Kadis Pertanian, Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung menyerahkan kartu kepada petani dalam kegiatan MUPAKAT yang digelar di Desa Cibeurem, Kecamatan Kertasari, Selasa 5 Desember 2023. /Rustandi/Dok.Diskoimfo

JURNAL SOREANG - Untuk mendorong kesejahteraan petani dan mempertahankan ketahanan pangan di Kabupaten Bandung, Bupati Bandung Dadang Supriatna menggelar Musyawarah Bupati bersama masyarakat tani (MUPAKAT).

MUPAKAT tersebut digelar di taman teknologi pertanian kopi, Desa Cibeurem, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Selasa 5 Desember 2023.

Melalui acara MUPAKAT tersebut, para petani bisa menyampaikan aspirasi dan curhatan secara langsung kepada Bupati Bandung.

Baca Juga: Anti Lemot! Koneksi Internet di 10 Daerah Ini Tercepat se Jabar, Gak Nyangka Kabupaten Bandung Juga Termasuk

Sebagai informasi, di kecamatan kertasari, tercatat ada sekitar 500p petani dengan komoditi penghasil sayuran seperti kentang, kol, Wortel, bawang daun dan bawang putih.

Selain menampung aspirasi dan curhatan petani, dalam acara MUPAKAT tersebut, kang DS sapaan akrab Bupati Bandung menyalurkan ratusan paket makanan GEKSOR (Gerakan Konsumsi Sayuran, Susu, dan Telor) untuk ibu hamil dan anak anak untuk mencegah Stunting.

Dalam kegiatan tersebut, Kang DS yang didampingi Kadis Pertanian Ningning Hendasah, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan Ekonomi Kabupaten Bandung A Tisna Umaran.

Selain itu, juga dihadiri jajaran Forkopimcam Kertasari, HKTI, KTNA, Penyuluh Pertanian dan para stakeholder lainnya yang berkaitan di bidang pertanian.

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 06 Desember 2023! Babi, Ayam, dan Anjing Bersikaplah Realistis Dalam Memberi

"Hari ini kita melaksanakan kegiatan MUPAKAT, baru pertama kali dilaksanakan di Kecamatan Kertasari yang merupakan inovasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Bandung," kata Kang DS melalui keterangan tertulis yang diterima Jurnal Soreang.

Menurut Kang DS, memalui kegiatan MUPAKAT bisa bertemu langsung dengan para petani sekaligus menyerap aspirasi dan curhatan terkait pertanian. Selain itu, dirinya juga bisa menyampaikan program pemerintah kabupaten Bandung.

"Masyarakat petani ini sebagai andalan untuk meningkatkan pembangunan di Kabupaten Bandung. Untuk itu, program MUPAKAT yang pertama kali dilaksanakan di Kertasari. Saya pun sepakat di wilayah Kertasari menjadi prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan para petani," jelasnya.

Oleh karena itu, kang DS berencana untuk memberikan BPJS ketenagakerjaan kepada para pertani yang ada di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 06 Desember 2023, Kelinci, Naga, dan Ular Jangan Berasumsi Tahu yang Terbaik

"BPJS ketenagakerjaan akan diberikan, supaya keamanan dalam bekerja para petani bisa teratasi dan mendapatkan perhatian dari pemerintah," akunya.

Kang DS mengatakan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal dunia dapat jaminan atau santunan kematian untuk ahli warisnya sebesar Rp 42 juta.

"Kalau kepesertaannya sudah tiga tahun berturut-turut, anak atau ahli warisnya mendapatkan beasiswa pendidikan," katanya.

Kang DS berharap program yang digulirkan Pemkab Bandung itu bermanfaat bagi warga masyarakat petani khususnya, dan tentunya pembangunan Kabupaten Bandung akan lebih meningkat dan sejahtera para petaninya.

Baca Juga: Menerapkan Diet yang Sehat: Hindari Kesalahan Umum yang Perlu Diperhatikan

Lebih lanjut Kang DS menyampaikan bahwa di kawasan Kertasari merupakan penghasil komoditas sayuran kentang, wortel, bawang daun, kol dan saat ini bawang putih yang sedang dikembangkan.

"Dengan adanya sejumlah komoditi sayuran itu, berharap di Kecamatan Kertasari ada rumah komoditi," katanya.

Kang DS juga sangat setuju, jika taman teknologi pertanian kopi Desa Cibeureum dijadikan rumah komoditi yang dihasilkan para petani di Kecamatan Kertasari.

"Jika ada warga yang hajatan tak perlu beli sayuran ke luar daerah, cukup beli di rumah komoditi yang merupakan hasil para petani Kertasari. Ini yang saya harapkan. warga kecamatan lainnya bisa berbelanja sayuran ke rumah komoditi di Kertasari," harapnya.

Baca Juga: Tinjau Pembangunan Bendungan Mbay, Berikut Daya Tampung Bendungan Raksasa Ini

Bagaimana marketnya, kata Kang DS, bisa melalui online dan berharap kedepannya setiap kecamatan memiliki rumah komoditi.

"Jadi hasil pertanian ditampung di rumah komoditi yang ada di masing-masing kecamatan," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya akan mendorong Dinas Pertanian untuk meningkatkan kualitas kelompok tani yang andal dalam menghadapi Indonesia Emas 2045.

"Untuk mempersiapkan petani-petani yang profesional dan andal untuk mengelola pertanian di Kabupaten Bandung. Selain itu untuk ketahanan pangan di Kabupaten Bandung," jelasnya.

Baca Juga: Hasilkan Puluhan Ribu Ton, Ini 7 Daerah Penghasil Teh Terbanyak di Jabar, Kabupaten Bandung Jelas Juaranya

Kang DS menegaskan, pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pertanian menyalurkan 556 paket makanan untuk ibu hamil dan anak-anak sebagai upaya pencegahan stunting.

"Saya optimis kalau semua bergerak, termasuk para pengusaha tani membantu program pemerintah, maka insya Allah tahun 2024 Kabupaten Bandung zero stunting," tegasnya.

Selain itu, Kang DS juga sudah menginstruksikan kepada para ASN se-Kabupaten Bandung, untuk mengangkat sebagai bapak angkat untuk anak yang mengalami stunting.

"Caranya begini, satu orang untuk mengambil ibu hamil misalnya, seharinya diberi Rp 21.500 selama 126 hari. Sedangkan bayi yang baru lahir diberikan Rp 16.500/hari selama 56 hari. Itu semua saya tawarkan kepada seluruh ASN se-Kabupaten Bandung," ujarnya.

Baca Juga: Bisnis Jaman Now: Ngasih Duit Masuk Terus Tanpa Henti!

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ningning Hendasah mengucapkan alhamdulillah dengan adanya kegiatan MUPAKAT tersebut bisa terjaring dan program-program Bupati Bandung bisa sampai ke masyarakat tani.

"Ya, semua tersampaikan dan kebutuhan masyarakat petani bisa terlayani. Ada beberapa sektor yang harus digarap menjadi manfaat kepada para petani dan kami akan fokus menjadikan produktifitas yang tinggi di lahan pertanian," katanya.

Menurut Ningning, Dinas Pertanian berkewajiban untuk menjadikan petani atau kelompok tani bersertifikasi. Untuk itu, pihak terus berusaha untuk mendampingi para petani.

"Mudah-mudahan dengan kegiatan MUPAKAT, hari ini dan ke depan bisa menjadi suatu program yang bisa mendekatkan pimpinan dengan masyarakat tani," pungkasnya.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x