JURNAL SOREANG - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menilai Pekerja migran Indonesia (PMI) layak disebut pahlawan.
Pasalnya, para PMI tersebut menyumbang devisa negara dengan nilai yang fantastis, yakni sebesar Rp159,6 triliun.
Demikian disampaikan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, dalam acara sosialisasi pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) terhadap PMI.
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2023: Berikut Penegasan UIN Sunan Gunung Djati Saat Puncak Perayaan HSN
Kegiatan ini digelar di GOR OOK Jalan Raya Kondang Desa Majalaya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Minggu 22 Oktober 2023
Turut hadir dalam sosialisasi, mantan PMI yang sebelumnya bekerja di Arab Saudi, Malaysia, dan negara lainnya.
Selain itu, hadir pula para calon PMI yang akan berangkat bekerja ke Korea Selatan, Jepang, dan sejumlah negara lainnya.
Baca Juga: Begini Tekad Para Dubes Negara Sahabat Setelah Diterima Presiden Jokowi di Istana Merdeka
"Mereka itu penyumbang devisa. Itu kan keren," kata Benny dalam keterangannya, Minggu siang.
Ia mengungkapkan, ada sekitar 4,8 juta PMI yang bekerja di luar negeri, dimana 1,8 juta diantaranya bekerja di Taiwan dan Hongkong.
Berdasarkan pengakuan mantan PMI yang hadir dalam sosialisasi tersebut, Benny menuturkan bagaimana sikap negara terhadap mereka.
"Mereka ini ada delapan orang ya. Mereka dulu mengaku negara dulu tidak pernah menghormati mereka. Negara melihat sebelah mata terhadap mereka," bebernya.
Terkait hal ini, Benny berharap PMI tidak lagi dipandang sebelah mata, mengingat mereka adalah salah satu penyumbang devisa terbesar untuk negara.
"Sekarang kita harus balik, mereka kita jadikan pahlawan. Pahlawan harus dihormati, pahlawan harus jadi inspirasi," tegasnya.
"Dulu dilihat sebelah mata, kemudian dianggap sebagai orang-orang pekerja rendahan. Enggak lah. Mereka orang hebat untuk bekerja, untuk mewujudkan mimpi masa depan. Mereka meninggalkan suami, meninggalkan istri, meninggalkan anak, kampung halaman, Tanah Air. Terus dapat gaji disumbangkan ke negara," sambung Benny.
Ia menekankan betapa pentingnya PMI bagi negara sehingga menurutnya mereka patut mendapatkan penghormatan dari semua pihak.
"Jadi mindset ini harus ditanamkan di setiap kepala, khususnya kepala para pejabat negara. Jangan lagi melihat sebelah mata mereka, tapi berikan penghormatan kepada mereka," tandasnya.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang