Dari 19 titik proyek strategis, lanjut Muhammad, hanya ada 4 titik yang langsung dimonitor oleh tim Walpam Kejati Jabar.
Kendati tidak menyampaikan secara rinci titik mana saja, Muhammad mengakui bahwa sejak dimulainya pekerjaan ini 4 Juli 2023 lalu, ada keterlambatan pekerjaan.
"Ada keterlambatan pekerjaan yang mencapai 4,8 persen. Namun hal tersebut dinilai masih wajar, pasalnya ada beberapa faktor yang menjadikan pekerjaan ini menjadi terlambat, salah satunya dokumen soal penghapusan aset," bebernya.
"Dikarenakan keterlambatannya di bawah 10 persen, maka kami tidak memberikan surat peringatan kepada pelaksana," tegas Muhammad Sulpa.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang