Network
JURNAL SOREANG- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung periode 2018-2023, KH. Yayan Hasuna Hudaya, menegaskan akan maju lagi sebagai calon ketua umum MUI periode 2023-2028.
Dengan demikian ada dua calon ketua umum karena sebelumnya Pengurus cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bandung mendorong Wakil Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Bandung, KH. Deden Hani Muzhoffar, sebagai calon ketua umum MUI Kabupaten Bandung.
Menurut Kyai Yayan, kepengurusan MUI periode 5 tahun ini memiliki hubungan yang mesra dengan alim ulama maupun jajaran Pemkab Bandung.
"Meskipun ada pergantian bupati, namun hubungan MUI tetap berjalan dengan baik. MUI siap berkolaborasi dan bekerja sama dengan pemerintah," ujarnya.
Kyai Yayan yang juga pengasuh Pesantren Yamisa mengatakan, tidak ada keinginan pribadi apalagi politik dirinya maju sebagai calon ketua umum MUI Kabupaten Bandung.
"Ini semua karena dorongan dari bawah dan niat untuk memajukan kepentingan umat Islam di Kabupaten Bandung," katanya.
Lebih jauh Kyai Yayan mengatakan, selana ini hubungan MUI dengan ormas-ormas Islam terjalin dengan baik sehingga program berjalan lancar tanpa hambatan.
"Apalagi pemerintah di semua jajaran juga mendukung kegiatan MUI baik dari tingkat Kabupaten Bandung sampai MUI kecamatan dan MUI desa/kelurahan," katanya.
Mengenai adanya calon yang didukung PCNU Kabupaten Bandung, Kyai Yayan mengatakan, dirinya menyambut baik karena ada upaya bersama memajukan MUI.
"Tinggal lihat profil dan track record serta komitmen untuk MUI Kabupaten Bandung. Kami serahkan semua keputusan pemilihan ini kepada tim formatur," katanya.
Penegasan ini membuat Musyawarah Daerah (Musda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung mulai menghangat khususnya untuk bursa ketua umum.
Untuk pemilihan ketua umum MUI Kabupaten Bandung nantinya menggunakan metode formatur berjumlah 11 orang sesuai dengan peraturan organisasi MUI pusat.
Formatur tersebut terdiri atas ketua Dewan Pertimbangan MUI yang dijabat kepala Kemenag, ketua umum dan sekum MUI saat ini, 4 perwakilan MUI kecamatan dan 4 tokoh masyarakat/lembaga pendidikan/pesantren.***
