Menurut Rudie, sepakbola usia dini menjadi primadona di kalangan pembina sepakbola di Kabupaten Bandung saat ini.
Sehingga, lanjut Rudie, semua anggota Askab rela mengerahkan segenap daya dan upaya sendiri, karena festival sepakbola U9 hingga U12 belum termasuk kalender Asprov yang harus digelar Askab dan Askot PSSI.
"'Udunan' barangkali, karena terus terang saja untuk usia 9, 10 dan 12 itu jadi primadona pembinaan. Kami juga kemarin berfikir, tapi program utamanya Asprov yang harus digelar itu usia 13 dan 15, sehingga nanti kita gelar setelah usia 13 dan 15 itu selesai," akunya.
Baca Juga: Bupati Ciamis: Kontribusi PAD Menjadi Komitmen Bersama untuk Terus Ditingkatkan
Dengan demikian, Rudie meminta kepada seluruh anggota Askab untuk memahami kondisi keterbatasan anggaran serta fasilitas yang dialami Askab PSSI Kabupaten Bandung saat ini.
Sementara itu, dalam sambutannya anggota Exco Asprov PSSI Jawa Barat, Herman menyambut baik digelarnya kongres tahunan tersebut, meski dalam kondisi terbatas tetap profesional dijalankan.
Meski segala terbatas, bisa dilaksanakan karena untuk mengevaluasi program yang sudah dilaksanakan dan menentukan program yang akan dilakukan pada tahun 2023 bisa berjalan.
" Saya salut dengan semangat bapak dan ibu semuanya. Ini menunjukkan kalau semangat untuk kemajuan sepakbola di Kabupaten Bandung tidak pernah padam," ujar Herman.
Baca Juga: Kegiatan MPLS: Pengertian dan Tujuan Kegiatan MPLS yang Diikuti Peserta Didik Baru
Menurut Informasi dan data yang diterima Jurnal Soreang, Askab PSSI Kabupaten Bandung tahun 2023 mendapat kucuran anggaran Rp150 juta dari APBD murni.