Selain itu, kelompok Birong juga menjadi target operasi kepolisian yang menyebabkan mereka ditangkap dan dihukum atas perbuatan yang selama ini mereka lakukan.
"Birong menjalani hukuman dan akhirnya berhasil bebas menghirup udara segar dengan dijemput oleh Zahar, anaknya yang sudah dewasa dan menjadi sosok anak yang soleh lagi berakhlak mulia," tuturnya.
Carsono membeberkan, film The Birong of Cikancung terinspirasi dari maraknya aksi premanisne di berbagai wilayah di Indonesia.
Ia menyebut, film ini juga menggambarkan sinergitas 3 Pilar Kecamatan Cikancung bersama pondok pesantren, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan elemen masyarakat lainnya.
"Para pemain filmnya warga masyarakat Cikancung dan Bhayangkari Ranting Polsek Cikancung, tentunya dengan harapan demi mewujudkan situasi kamtibmas yang aman, nyaman, damai dan kondusif," ungkap Carsono.
Film The Birong of Cikancung sendiri diproduksi pada bulan Februari 2023 dan memakan waktu kurang lebih 10 hari.
Film ini akan tayang perdana di Lapangan Alun-alun (RTH) Kecamatan Cikancung pada Sabtu 11 Maret 2023 pukul 19.00 WIB.
"Pada saat malam Puncak Festival Seni dan Budaya Cikancung," ujar Carsono.