Film tersebut, terangnya, menceritakan tentang sebuah kelompok preman yang dipimpin oleh Birong.
Dilanjutkan Carsono, dalam kesehariannya, kelompok tersebut selalu membuat keresahan dan kegaduhan di tengah masyarakat dengan mabuk-mabukan, melakukan aksi premanisme, dan perundungan.
Lebih jauh Carsono menuturkan, Birong sudah berkeluarga. Ia memiliki seorang istri dan anak yang bernama Zahar.
"Di sekolahnya, Zahar selalu di-bully dan diolok-olok teman-temannya sebagai anak preman," ucapnya.
Baca Juga: Fakta Anak Berdasarkan Tanggal Lahir, Apakah Kondisinya Cocok Sama Kamu?
"Istri Birong kemudian memasukkan anaknya ke Ponpes Fathul Huda dengan harapan Zahar tidak menjadi seperti ayahnya," sambung Carsono.
Di sisi lain, tambahnya, Birong terus-menerus melakukan aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
Suatu ketika, lanjut Carsono, Birong dan kelompoknya ingin menyudahi aksinya karena pendapatan sudah mulai berkurang dan pembagian hasil tidak merata.