Ternyata Tafsir Al Quran dengan Bahasa Sunda Memiliki Banyak Kelebihan, Ini Penuturan Prof Jajang

- 10 Desember 2022, 11:06 WIB
Prof. Dr. Jajang A. Rohmana, M.Ag., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Tafsir Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar
Prof. Dr. Jajang A. Rohmana, M.Ag., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Tafsir Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar /Istimewa /

Hal ini menunjukkan bagaimana pentingnya perspektif bahasa dan budaya, seperti Sunda, dalam studi Al-Qur’an dan tafsir.

"Ini dapat menjadi salah satu alternatif pendekatan dalam studi Al-Qur’an dan tafsir di dunia Muslim yang semakin dinamis dan heterogen," ujarnya.

Kajian Jajang menyatakan  pentingnya penggunaan pendekatan interdisipliner yang tidak hanya terbatas pada disiplin keilmuan tafsir (al-Dhahabī, 1976; al-Farmawī, 1977), tetapi juga melibatkan disiplin keilmuan lain sebagai alat bantu dalam studi Al-Quran dan tafsir, seperti linguistik, sosio-linguistik, etno-linguistik dan keilmuan sosial humaniora lainnya.

Baca Juga: Hadirkan Presenter dan Partisipan Dari 6 Negara, FTK UIN Bandung Gelar BELTIC 2022

Karenanya, secara lebih luas, penting kiranya upaya pembentukan tradisi riset Al-Qur’an dan tafsir yang kuat, tidak hanya dalam studi teks, tetapi juga riset lapangan; dari tradisi manuskrip, kitab cetak ke produk digital.

"Saya menyambut gembira inisiatif teman-teman di Asosiasi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (AIAT) se-Indonesia untuk terus-menerus memperbincangkan perluasan budaya riset tersebut. Saya juga turut berbahagia dapat ikut belajar filologi sebagai ilmu bantu untuk mengkaji manuskrip Al-Qur’an dan tafsir dan manuskrip lainnya di Indonesia melalui organisasi Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa)," katanya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah