Pemerintah Gaet Stakeholder Tanggulangi Lahan Kritis Kawasan Hutan

Sam
- 27 Januari 2022, 16:49 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum didampingi Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Epi Kustiawan dan perusahaan logistik SiCepat Ekspres melakukan doa bersama usai melakukan penanaman pohon di lahan kritis di Desa Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis 27 Januari 2022.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum didampingi Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Epi Kustiawan dan perusahaan logistik SiCepat Ekspres melakukan doa bersama usai melakukan penanaman pohon di lahan kritis di Desa Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis 27 Januari 2022. /Sam / Jurnal Soreang/

JURNAL SOREANG -  Pemerintah mencatat seluas 911 ribu hektare lahan kritis kawasan hutan di Jawa Barat pada tahun 2018 lalu.

Luasan lahan kritis kawasan hutan itu berdasar atas data peta terakhir dari Kementerian Kehutanan.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah melalui berbagai program, diantaranya Gerakan Tanam Pelihara 50 juta pohon Jabar Juara.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Meminta Izin ke Walikota untuk Gabung Klub Persikota Tangerang, Menuai Harapan Netizen

"Dengan program yang sudah kita laksanakan, Alhamdulillah kini sudah mencapai 54 juta pohon dari program menanam 50 juta pohon," kata Uu saat menghadiri penanaman pohon bertajuk Bina Desa Konservasi di Desa Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis 27 Januari 2022, yang dimotori oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dan Perusahaan Logistik Si Cepat.

Uu mengakui jika provinsi Jawa Barat merupakan kawasan rawan bencana alam lantaran anaknya alih fungsi lahan.

" Kenapa di Jawa Barat banyak banjir, banyak bencana, antara lain penyebabnya adalah alih fungsi hutan," imbuhnya.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022 : Jamaika vs Meksiko, Prediksi Susunan Pemain, Head To Head dan Kabar Tim

Oleh karena itu, kata Uu, gelaran penanaman pohon pun sebagai upaya pencegahan bencana, dengan menggaet sejumlah pihak termasuk stakeholder.

" Harus ada yang namanya kolaborasi semua unsur termasuk stakeholder, melalui CSR nya," tegas Uu.

Sementara itu, Manager Corporate Communication SiCepat Ekspres, Rangga Andriana menyambut baik jika pihaknya turut berkontribusi terhadap kelestarian alam dan konservasi di lahan kritis kawasan hutan.

Baca Juga: Sultan Brunei Ceraikan Istri Muda Setelah 5 Tahun Menikah, Paras Buah Hati Mereka Kini Jadi Sorotan

"Kami sangat menyambut baik program dari pemerintah, dengan memberikan kontribusi nyata terhadap kelestarian lingkungan di lahan kritis kawasan hutan saat ini, dan kami pun sangat peduli terhadap lahan kritis lainnya di sejumlah daerah di Jawa Barat," kata Rangga.

Atas hal itulah, dikatakan Rangga, melalui program CSR, pihak perusahaan di tahun-tahun sebelumnya sudah mulai berfokus pada upaya reboisasi dan penanganan polusi di Jawa Barat.

"Selain sudah menjadi isu, sejumlah wilayah di Jawa Barat mempunyai lahan kritis yang rawan bencana, sehingga kita melakukan komunikasi dengan intens dengan pihak kehutanan, terutama apa yang bisa kita bantu terkait program pemerintah tadi," ungkap Rangga.

Baca Juga: Barcelona Siap Dirikan Sekolah Sepak Bola di NTB, Mencari Potensi Pemain Berkelas Dunia

Rangga mengatakan, bahwa pihaknya dirasa perlu untuk berkontribusi demi kelestarian yang berkelanjutan bagi warga masyarakat.

"Kita ini bergerak di bidang logistik dan pengiriman paket, dimana Jawa Barat merupakan seller terbanyak, terutama di Bandung, maka dari itu kami harus memberikan kontribusi kepada masyarakat Jawa Barat dengan cara yang kami bisa, salah satunya dengan reboisasi lahan kritis di beberapa wilayah di Jawa Barat itu sendiri," ungkapnya.

Atas hal itu juga, Rangga menjelaskan bahwa rangkai kegiatan tersebut akan terus berjalan dan berkesinambungan.

Baca Juga: Sempat Diperlakukan Sadis! Mario Balotelli Tetap Ingin Bela Italia di Piala Dunia 2022 Qatar

"Tentu, dengan kegiatan seperti ini tidak semata-mata simbolisasi, namun kita bekerjasama dengan dinas kehutanan Jawa Barat hingga 2023 mendatang," tegasnya.

Sehingga upaya tersebut, ungkap Rangka, menjadi salah satu agenda rutin.

"Hal ini menjadikan aktivitas rutin sebagai komitmen kami untuk melakukan penanaman di lahan kritis," jelas Rangga.

Baca Juga: KONI dan DPRD Support Team Doigos Putra Soreang, Kunkun: Optimis Meraih Prestasi di Soeratin Jabar

Sedangkan jumlah pohon yang ditanam dilahan kritis, kata Rangga, sebanyak 4000 pohon agroforestri di Desa Cibiru dan 20 ribu pohon di Pangandaran.

Bahkan lebih lanjut, Rangga mengatakan, pihaknya akan melakukan kolaborasi dengan provinsi lain di Indonesia terkait Reboisasi di lahan kritis.

"Kita juga akan melakukan komunikasi dengan provinsi lain terkait upaya pencegahan bencana seperti banjir dan lainnya, dengan program penanaman pohon di lahan kritis," pungkasnya.***

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah