Aktivis Lingkungan: Beban Kewajiban Kelola Sampah Memang Lebih Besar pada Pemerintah, Ini Maksudnya

- 7 Januari 2022, 16:56 WIB
Dulu, saat Bupati Bandung Dadang M  Naser di Jalan Raya Gading Tutuka, Soreang, terpampang spanduk yang isinya “Pilih mana? Dapat uang dari sampah atau Banjir karena sampah”.
Dulu, saat Bupati Bandung Dadang M Naser di Jalan Raya Gading Tutuka, Soreang, terpampang spanduk yang isinya “Pilih mana? Dapat uang dari sampah atau Banjir karena sampah”. /Rakhmat Margajaya/Jurnal Soreang

 

 

JURNAL SOREANG - Dulu, saat Bupati Bandung Dadang M  Naser di Jalan Raya Gading Tutuka, Soreang, terpampang spanduk yang isinya “Pilih mana? Dapat uang dari sampah atau Banjir karena sampah”.

Sepintas langsung bisa dipahami bahwa seruan Bupati Bandung H. Dadang Naser pada spanduk tersebut dimaksudkan agar masyarakat aktif berpartisipasi dalam pengelolaan sampah.

Bisa jadi, seruan tersebut muncul oleh karena rendahnya kepedulian masyarakat Kabupaten Bandung pada pengelolaan sampah.

Faktanya, meskipun spanduk tersebut sudah tidak ada, Pemerintah Kabupaten Bandung sekarang pun tetap berharap pada partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Baca Juga: Waduh! Di Jepang tak Ada Tong Sampah, Bagaimana Kalau Mau Nyampah?

Pertanyaannya, benarkah kesadaran masyarakat Kabupaten Bandung terhadap pengelolaan sampah masih rendah?

“What you throw is what you are, ini semacam peribahasa atau ujaran ‘apa yang kamu buang menunjukkan siapa kamu‘, kira-kira begitu,” kata Pendiri Warga Peduli Lingkungan (WPL), Soenardhie Yogantara, kepada Jurnal Soreang, Rabu, 5 Januari 2022.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah