Hari Anak Nasional 2021, KBRI Tokyo dan SRIT Gelar Webinar Kesiapsiagaan Bencana di Sekolah

- 23 Juli 2021, 17:11 WIB
Tangkapan layar dalam menyambut Hari Anak Nasional 2021, KBRI Tokyo dan SRIT Gelar Webinar Kesiapsiagaan Bencana di Sekolah
Tangkapan layar dalam menyambut Hari Anak Nasional 2021, KBRI Tokyo dan SRIT Gelar Webinar Kesiapsiagaan Bencana di Sekolah /Kemendikbud ristek/

Baca Juga: Susi Susanti Berikan Pesan untuk Atlet Bulutangkis Indonesia yang Berlaga di Olimpiade Tokyo 2020

Selanjutnya, narasumber pertama pada webinar itu, yaitu Dosen Kobe University, Mizan Bustanul Fuady Bisri menyampaikan bahwa konsep _Comprehensive School Safety_ (CSS) yang berkembang baik di Jepang maupun universal memiliki tiga pilar penting, yaitu fasilitas pendidikan aman bencana, manajemen kebencanaan sekolah, dan pendidikan pengurangan risiko bencana.

“Konsep CSS bisa mendudukkan secara komprehensif bagaimana untuk menciptakan fasilitas pendidikan yang aman dari bencana dan pada saat yang sama juga berkontribusi mengurangi risiko bencana,” papar Mizan Bisri.

Mizan Bisri juga menjelaskan bahwa ada tujuan yang berbeda untuk setiap latihan atau drill siaga bencana di setiap jenjang pendidikan.

Baca Juga: Pastikan Atlet Bebas Covid-19, Dubes: Indonesia Siap Bertarung di Olimpiade Tokyo 2020

“Untuk jenjang sekolah dasar murid-murid diajarkan tentang bagaimana melindungi dirinya sendiri, jenjang sekolah menengah diajarkan tentang bagaimana melindungi diri sendiri dan menolong orang lain, jenjang sekolah yang lebih tinggi diajarkan tidak hanya melindungi diri dan orang lain, tetapi juga bagaimana cara mengurangi risiko bencana,“ jelasnya.

Sementara itu, narasumber kedua, yaitu pembina Sigap Keluarga Peduli Pendidikan (KerLIP) Indonesia, Yanti Sriyulianti, menerangkan bahwa jaminan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) harus secara komprehensif mencakup fase prabencana, penanganan situasi darurat, dan pemulihan pascabencana.

“SPAB adalah sekolah yang memberikan jaminan keamanan, keselamatan, kesehatan, kemudahan, terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus dan standar keselamatan ketika anak-anak ada di sekolah. Bagaimana hak-hak anak atas rasa aman, selamat, nyaman dan sehat tersebut dapat dijamin oleh sekolah,” tutur Yanti.

Baca Juga: KBRI Tokyo Terus Dorong Promosi Budaya Indonesia untuk Generasi Muda Jepang

Yanti menambahkan ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam rangka mewujudkan SPAB. Kalau di tingkat keluarga, rencana kesiapsiagaan itu ada 12, sedangkan di satuan pendidikan ada sepuluh langkah.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah