54 Penghuni Ponpes di Cimekar, Cileunyi, Terkonfirmasi Positif Covid-19, Pengelola Ponpes : Mereka tidak Mudik

Sam
- 15 Juni 2021, 12:45 WIB
Tenaga Kesehatan (Nakes) Kabupaten Bandung melakukan tes usap PCR terhadap seorang santriwati yang tinggal di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Kasyaf, di Desa Cimekar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa 15 Juni 2021. Tercatat mencapai 84 warga di Desa tersebut terkonfirmasi Covid-19, 54 orang diantaranya santri dan tenaga pengajar di Ponpes Al-Kasyaf.
Tenaga Kesehatan (Nakes) Kabupaten Bandung melakukan tes usap PCR terhadap seorang santriwati yang tinggal di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Kasyaf, di Desa Cimekar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa 15 Juni 2021. Tercatat mencapai 84 warga di Desa tersebut terkonfirmasi Covid-19, 54 orang diantaranya santri dan tenaga pengajar di Ponpes Al-Kasyaf. /Sam /Jurnal Soreang/

Dengan kondisi tersebut, Iwan pun beserta pihak terkait di lingkungannya, terus berupaya memberikan edukasi kepada warganya terkait penerapan 5M sebagaimana yang telah dihimbau oleh pemerintah.

"Kita terus memberikan edukasi terkait bahaya virus ini, dengan cara memberikan himbauan terkait penerapan 5M (Mencuci tangan, Menjaga jarak, Memakai masker, Menghindari kerumunan dan Mengurangi aktivitas)," tegas Iwan.

Baca Juga: Bentuk Kepedulian, Polsek Dayeuh Kolot Polresta Bandung Berikan Paket Sembako kepada Warga Jalani Isoman

Sementara itu, pengelola Ponpes Al-Kasyaf, Giovani Van Rega mengatakan bahwa kejadian yang menimpa santri serta tenaga pengajar itu berawal dari seorang santrinya yang mengalami gejala.

Setelah diperiksa oleh dokter, kata Giovani, kemudian dokter menganjurkan bahwa santri tersebut harus segera mendapatkan tindakan lanjutan karena dari gejala yang ada diduga terpapar Covid-19, disertai pemeriksaan terhadap sejumlah santri lainnya.

"Setelah dilakukan pemeriksaan dengan tes usap terhadap sejumlah santri, maka didapat jumlah yang terpapar sebanyak itu," kata Giovani, saat ditemui di sekitar kawasan ponpes.

Baca Juga: Kang DS: Hobi Ayam Shamo Harus Dikembangkan untuk Peningkatan Pendapatan Masyarakat

"Untuk rentang usia santri yang terpapar, antara usia sekolah dasar hingga sekolah menengah," jelas Giovani.

Namun dalam hal ini, Giovani menegaskan, bahwa hal itu diduga terjadi ketika para santrinya pulang berjualan dari barang yang diproduksi ponpes di wilayah sekitar.

"Selain kegiatan belajar, selama ini mereka jualan di wilayah sekitar, karena kami memproduksi sejumlah barang yang harus dijual untuk biaya hidup kami sehari-hari selain dari donasi dari sejumlah donatur," imbuh Giovani.

Halaman:

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x