AntisipasiLongsor Susulan Lebih Parah, BPBD Kabupaten Bandung Surati PVMBG

- 13 Februari 2021, 21:49 WIB
Petugas Gabungan saat melakukan evaluasi dan koordinasi terkait longsor yang terjadi di Kampung Cipanas (Kolam renang Cipanas), Desa Wanasuka, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sabtu 13 Februari 2021.
Petugas Gabungan saat melakukan evaluasi dan koordinasi terkait longsor yang terjadi di Kampung Cipanas (Kolam renang Cipanas), Desa Wanasuka, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sabtu 13 Februari 2021. /BPBD Kabupaten Bandung

JURNAL SOREANG - Potensi longsor susulan yang tinggi di Gunung Windu, Kampung Cipanas (kolam renang Cibolang) RW.08, Desa Wanasuka, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyurati pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Hal tersebut disampaikan H. Akhmad Djohara selaku Kepala BPBD Kabupaten Bandung.

Ia mengatakan, kekhawatiran ini cukup beralasan dikarenakan di puncak Gunung Wisnu masih ada batu besar.

Baca Juga: Sedikitnya 6 Kali Longsor Terjadi di Gunung Windu, Pangelangan, BPBD Kabupaten Bandung Evakuasi Warga Sekitar

"Yang saya khawatirkan ada longsor susulan, seperti halnya yang pernah terjadi di Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Itu kan sangat berbahaya karena di puncak Gunung Windu itu masih terdapat batu besar," tutur Akhmad kepada Jurnal Soreang saat dihubungi, Sabtu 13 Februari 2021.

Kronologisnya, ungkap Akhmad, pada dini hari tadi pukul 01.00 WIB, terjadi longsor batu yang menimpa ke kawah.

Tapi kemudian, lanjutnya, batu tersebut membentur batu lain lagi sehingga timbul dentuman, percikan api, dan getaran tanah yang membuat warga panik. 

Baca Juga: Kemungkinan Diperpanjang Kebijakan Ganjil Genap Kendaraan yang Masuk Kota Bogor di Akhir Pekan

"Kalau malam tidak terlihat jelas adanya longsor. Ada apa ini? Kan gitu. Jadi untuk mengantisipasi, saya bersama jajaran mengambil langkah mengevakuasi warga terdampak," paparnya.

Mendapat adanya informasi tersebut, tambah Akhmad, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) di antaranya pihak Kecamatan, TNI-Polri, Pemerintah Desa Wanasuka, dan unsur terkait.

Kategori pengungsi yang menjadi prioritas untuk dievakuasi terlebih dahulu adalah kelompok rentan. "Khusus yang kelompok rentan yaitu ibu-ibu dan balita di Kantor Desa mengungsi dulu," tuturnya.

Baca Juga: Diduga Karena Konsleting Listrik, Rumah Bilik Ludes Terbakar

Saat ini, jelas Akhmad, warga yang mengungsi itu hanya sebagian, yang lainnya berjaga di rumah masing-masing.

Perihal makanan, pihaknya secara rutin melakukan pemantauan langsung di lokasi. "Saya tinjau tadi sore, bantuan dari Dinas Sosial dan BPBD mencukupi kebutuhan pangan bagi warga terdampak longsor," ucapnya.

Apabila sudah terlihat aman dan secara pasti diketahui bahwa yang terjadi itu longsor, bukan letusan gunung, maka warga yang mengungsi diperbolehkan kembali pulang.

Baca Juga: Selain Hari Valentine, Ini yang Terjadi Pada Tanggal 14 Februari, Tak Banyak yang Tahu Peristiwa Ini

Akan tetapi, ungkap Akhmad, hal tersebut harus dipastikan terlebih dahulu. Maka, pihaknya menilai, yang dibutuhkan saat ini adalah mitigasi lebih lanjut agar tingkat kekhawatiran warga bisa terukur.

Penyebab longsor yang terjadi, sementara diduga akibat curah hujan tinggi dan tanah labil. Akan tetapi untuk memastikan, pihaknya akan menyurati pihak PVMBG.

Langkah tersebut dilakukan untuk mendeteksi secara detail lokasi tersebut dan sampai sejauh mana tingkat kerentanannya.

Baca Juga: Resep Nasi Goreng Jawa Nan Mudah dan Maknyus

Guna mengantisipasi berbagai kemungkinan, petugas gabungan masih stand by di lokasi. "Petugas yang stand by di lokasi adalah TNI-Polri, Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPBD, Dinsos, Tagana, pihak Kecamatan, dan Satpol PP," pungkas Akhmad Djohara. ***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah