2,4 Juta Penduduk Kabupaten Bandung Jadi Sasaran Vaksinasi Covid-19

- 31 Januari 2021, 18:33 WIB
Kepala BPOM RI Penny K. Lukito saat melakukan kunjungan kerja ke  Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Kabupaten Bandung, Jumat 29 Januari 2021
Kepala BPOM RI Penny K. Lukito saat melakukan kunjungan kerja ke Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Kabupaten Bandung, Jumat 29 Januari 2021 /Humas Pemkab Bandung

JURNAL SOREANG - Pemkab Bandung menargetkan vaksinasi Covid-19, dilakukan terhadap 2,4 juta penduduk yang memenuhi kriteria usia yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Vaksinasi akan terus dilakukan bertahap selama 15 bulan sejak fase pertama pada 14 Januari 2021 lalu, terhadap 10 orang pertama, diikuti 6.248 tenaga kesehatan (nakes).

“14 Januari kemarin, pemerintah daerah telah menerima 7.560 vial vaksin. Vaksin tahap pertama sudah kita berikan kepada 10 orang tokoh, diikuti 6.248 nakes. Kedepannya, sebanyak 2,4 juta masyarakat Kabupaten Bandung juga akan ikut divaksin covid-19,” ungkap Penjabat Sekda Kabupaten Bandung Tisna Umaran saat dihubungi, Minggu 31 Januari 2021.

Baca Juga: Keluar dari JYP Entertainment, Mark GOT7 Pulang ke Los Angeles, Siap Solo Karir. GOT7 Bubar?

Tisna menjelaskan, pemberian vaksin fase pertama dilakukan dalam dua tahap, dengan jarak perlakuan 14 hingga 28 hari.

“Alhamdulillah, kemarin (28/1) peyuntikan kedua sudah dilaksanakan. Sampai saat ini, vaksinasi fase pertama sudah terealisasi sekitar 49,45%,” tutur Tisna.

Tisna mengimbau pelaku industri, perdagangan dan pelaku pariwisata, untuk ikut menyosialisasikan program vaksinasi melalui media informasi.

Baca Juga: Rating Ikatan Cinta Menurun, Berikut 10 Rating Acara Televisi Akhir Bulan Januari 2021.

“Pemerintah daerah sendiri telah mengeluarkan surat edaran yang ditunjukkan ke beberapa stake holder. Di dalamnya terdapat imbauan untuk membuat spanduk di lingkungannya masing-masing. Tentunya dengan gambar dan bahasa yang tidak baku,” kata Tisna.

Selain pelaku usaha, Tisna juga mengajak unsur masyarakat untuk terus memberikan informasi terkait kegunaan dan keamanan vaksin agar lebih efektif dan efisien.

“Saya rasa jika informasi dan imbauannya disampaikan oleh tokoh masyarakat, akan lebih cepat diterima. Berbeda halnya dengan menerjunkan langsung tim satgas tingkat kabupaten. Yang terpenting adalah informasi tentang vaksinnya sampai kepada masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga: Pikobar: Menutup Bulan Pertama 2021, Jawa Barat Tembus 147 Ribu Kasus Positif Covid-19

Sementara itu Kepala Dinkes Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami mengatakan, pihaknya telah membuat kelompok kerja (pokja) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.

“Ketika timbul gejala pada nakes yang telah disuntikan vaksin, penanganannya akan cepat. Karena mereka paham betul apa yang harus dilakukan. Lain halnya dengan masyarakat biasa, mereka awam dengan vaksin ini. Melalui Pokja KIPI, kami terus melakukan evaluasi apa saja efek sampingnya. Dengan begitu, masyarakat akan merasa aman saat menerima vaksin,” ujar Grace.

Sementara itu Kepala BPOM RI Penny K. Lukito yang melakukan kunjungan kerja Jumat lalu, mengapresiasi Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Kabupaten Bandung yang telah melaksanakan pengelolaan vaksin dengan baik.

Baca Juga: Pikobar: Menutup Bulan Pertama 2021, Jawa Barat Tembus 147 Ribu Kasus Positif Covid-19

“BPOM RI memiliki tugas untuk mengawal proses distribusi untuk menjaga keamanan dan mutu, serta melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) pada pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Kami mengapresiasi IFK Kabupaten Bandung, yang telah melaksanakan pengelolaan vaksin dengan baik sesuai dengan standar,” tutup Penny.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah