Nasib Para Pedagang Keliling di Tengah Pandemi Semakin Terhimpit

- 2 Januari 2021, 21:38 WIB
Seorang pedagang tetap berjuang di tengah pandemi, di kawasan Ciparay, Kabupaten Bandung, Sabtu 2 Januari 2021
Seorang pedagang tetap berjuang di tengah pandemi, di kawasan Ciparay, Kabupaten Bandung, Sabtu 2 Januari 2021 /Rustandi/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Dampak pandemi COVID-19, sangat terasa oleh masyarakat hampir di seluruh Indonesia bahkan semua Negara.

Bahkan sebagian besar warga mengalami kesulitan ekonomi, sehingga banyak perusahaan besar yang mengalami kebangkrutan.

Hal sulit tersebut, juga dirasakan para pedagang pasar tradisional khususnya pedagang kecil. Seperti yang dirasakan Ipak (37), Warga Desa Manggung Harja, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Ngeri.. Selama 10 Bulan, 504 Tenaga Kesehatan Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Menurutnya, dirinya sangat merasakan betul efek dari wabah yang terjadi saat ini. "Sayakan berprofesi berjualan kerupuk sari jengkol, setiap hari berkeliling untuk berjualan. Mulai berdagang dari pagi sampai malam hari," kata Ipak saat ditemui di Ciparay, Sabtu 1 Januari 2021.

Pria asal Sumedang tersebut menjelaskan, sebagai pedagang keliling setiap hari dirinya mendapat keuntungan sekitar Rp150.000 sampai Rp200.000 per harinya.

"Itu sebelum adanya wabah penyakit. Namun dengan kondisi saat ini, pendapatan saya menurun drastis. Sekarang mah paling dapat untung hanya Rp50.000-75.000 per hari," jelasnya 

Baca Juga: Karena Mabuk, Tanpa Sadar Pria Ini Ganti Namanya Jadi Celine Dion Saat Nonton Konser Virtual

Hal senada dirasakan Dudu (51) yang berprofesi sebagai pedagang asongan telor puyuh. "Biasa penghasilannya mencapai Rp100.000 per hari. Kini hanya mendapat Rp30.000-50.000 per  harinya," tuturnya.

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah