DPC Gerindra Kabupaten Bandung Akan Tempuh Jalur Hukum Soal Berita Hoax 28 PAC Alihkan Dukungan

10 Oktober 2020, 19:16 WIB
Kader dan Pengurus Gerindra Kabupaten Bandung /

JURNAL SOREANG - Isu pengalihan dukungan dari 28 PAC ke pasangan calon (paslon) lain, diklaim tidak akan mengurangi kekuatan DPC Partai Gerindra Kabupaten Bandung jelang Pilkada Serentak 2020. Begitu pula soal pemecatan sejumlah ketua dan pengurus sejumlah Pengurus Anak Cabang (PAC) yang sempat menyatakan mosi tidak percaya terhadap DPC Gerindra Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.

Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Bandung Praniko Imam Sagita menegaskan, pihaknya menyayangkan adanya media yang langsung menyebutkan 28 PAC Gerindra Kabupaten Bandung mengalihkan dukungan. "Jumlah 28 itu mana saja? Ini berita hoax yang merusak Partai Gerindra," ujarnya saat dihubungi Sabtu 10 Oktober 2020.

Praniko menambahkan, pihaknya saat ini masih melakukan penelusuran media mana yang pertama kali memunculkan berita tersebut tanpa klarifikasi terlebih dulu ke DPC Gerindra Kabupaten Bandung. Bukan tidak mungkin, DPC Gerindra Kabupaten Bandung pun akan menempuh jalur hukum atas berita tersebut.

Baca Juga: Aa Nukkeu : 28 PAC Gerindra Alihkan Dukungan Ke Paslon Lain, Itu Bukti Konflik Bukan Hoax!

Menurut Praniko, jika pun betul bahwa mereka yang mengalihkan dukungan adalah mantan ketua atau pengurus PAC yang dipecat, maka jumlahnya tidak sebanyak itu. "Setahu saya hanya sekitar lima PAC, karena saya yang menandatangani SK-nya," ujarnya.

SK pemecatan tersebut, kata Praniko, dikeluarkan oleh DPC Gerindra Kabupaten Bandung, jauh sebelum terbitnya rekomendasi dari DPP Gerindra untuk mengusung Usman Sayogi menjadi calon Wakil Bupati Bandung pada Pilkada Serentak 2020.

"Artinya mosi tidak percaya dari para ketua dan pengurus PAC tersebut, tidak relevan jika terkait pilkada dan pengusungan Usman Sayogi. Sedangkan pergantian pengurus PAC sendiri merupakan dinamika yang biasa dalam partai. Di tingkat DPP pun ada pergantian pengurus," kata Praniko.

Baca Juga: Seorang Ustaz Ubah Lahan Tandus Jadi Kebun Sayuran Organik

Selain itu, kata Praniko, para ketua dan pengurus yang dicopot dari jabatannya di PAC, sebenarnya masih tetap berstatus kader Gerindra. Namun jika mereka terbukti menjadi bagian dari orang-orang yang mengalihkan dukungan ke paslon lain, maka status kadernya pun terancam dicopot.

"Setelah dicopot dari PAC, status kadernya masih melekat. Namun jika mengalihkan dukungan ke paslon lain, artinya mereka tidak fatsun terhadap keputusan partai. Oleh karena itu kami mempertimbangkan untuk mencabut keanggotaan mereka di partai, Karena ketika tidak fatsun dengan keputusan partai, mereka tidak lagi bermarwahkan Gerindra," tutur Praniko.

Praniko menambahkan, pencoretan mereka sebagai kader pun tidak akan mengurangi kekuatan Gerindra. Soalnya pengganti yang sudah dipilih pun memiliki basis massa tersendiri.

Baca Juga: Tujuh Tanaman yang Memiliki Nama Aneh

"Sekalipun mereka dicabut status kadernya, tidak tidak akan berpengaruh terhadap kekuatan gerindra. Memang kita tidak bisa membaca apakah mereka punya kekuatan massa atau tidak secara pribadi. Yang jelas selama ini mereka punya massa juga karena berada di gerindra," kata Praniko.***

Editor: Handri

Tags

Terkini

Terpopuler