Diskominfo Kabupaten Bandung: Bentuk KIM Pelajar Pertama di Indonesia untuk Cegah Hoaks dan Masalah Digital

12 September 2023, 21:30 WIB
Diskominfo Kabupaten Bandung: Bentuk KIM Pelajar Pertama di Indonesia untuk Cegah Hoaks dan Masalah Digital /

JURNAL SOREANG - Dalam upaya mencegah penyebaran hoaks dan masalah digital di kalangan pelajar, Dinas Komunikasi dan Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfo) Kabupaten Bandung berencana membentuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) berbasis pelajar pertama di Indonesia. 

Langkah ini diambil mengingat meningkatnya aktivitas media sosial di kalangan pelajar yang berpotensi menjadi sumber masalah di masa depan, seperti penyebaran berita bohong, cyberbullying, penipuan, dan eksploitasi seksual.

Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha, berharap agar KIM berbasis pelajar dapat segera terbentuk di Kabupaten Bandung. 

Baca Juga: Tim Asesor Eksternal Evaluasi SPBE Kota Bandung: Perkuat Peta Rencana dan Arsitektur untuk Meningkatkan Kualitas

Tujuan dibentuknya KIM ini adalah untuk mencegah penyebaran hoaks dan masalah digital di lingkungan pendidikan. 

Dalam seminar yang diadakan di SMAN 1 Pangalengan, Yosep menekankan pentingnya 4 pilar digital yaitu kemampuan digital, budaya digital, etika digital, dan keamanan digital kepada para pelajar.

Yosep menjelaskan bahwa generasi muda perlu menguasai keempat pilar tersebut agar dapat menggunakan media sosial secara aman, sehat, dan produktif. 

Baca Juga: Baru Saja Pulang dari India, Presiden Jokowi Langsung Kunjungi Cilegon, Banten, Ini Agendanya

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya penggunaan etika dalam bermedia sosial, seperti tidak melakukan pelanggaran, kebencian, atau menyebarkan berita hoaks. 

Yosep juga mengingatkan agar para pelajar berhati-hati dalam membagikan data pribadi di dunia maya agar tidak disalahgunakan oleh orang lain.

Seminar yang dihadiri oleh para pelajar SMAN 1 Pangalengan ini juga menghadirkan narasumber Atep Kusman, Ketua Forum KIM Kabupaten Bandung. 

Baca Juga: Cek DCS Caleg DPRD Dapil Bandung 7 untuk Pemilu 2024, Ini Daftarnya Berdasarkan Data KPU

Atep pentingnya pentingnya sosialisasi sebagai upaya pencegahan penyebaran hoaks sejak dini. Ia mengingatkan bahwa akses internet yang mudah saat ini membuat pelajar dapat dengan mudah mengakses media sosial dan terpapar informasi yang tidak valid.

Selain itu, Kang Yayat juga memberikan paparan tentang pentingnya literasi di era digital. Dia mengajak para pelajar untuk menjadi lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan mengembangkan softskill untuk meningkatkan daya saing di era digital.

Diskominfo Kabupaten Bandung berharap bahwa upaya pencegahan hoaks dan masalah digital ini dapat mendapatkan dukungan dari semua pihak, termasuk pelajar dan santri-santri di pesantren. 

Baca Juga: Pemkot Bandung Gelar Program Buruan Sae: Hidupkan Potensi Ekonomi, Sosial, dan Budaya

Mengingat rentannya remaja menjadi target penyebaran hoaks, langkah ini diharapkan dapat memberikan perlindungan dan kesadaran yang lebih baik terhadap informasi yang mereka terima.

Artikel ini ditutup dengan paparan tentang pengembangan softskill bagi pelajar oleh Adhie Nur Indra, Pranata Humas Diskominfo Kabupaten Bandung. 

Adhie pentingnya belajar untuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri sebagai langkah untuk meningkatkan daya saing di era digital.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler